Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pekanbaru memastikan jasad Paulus (72) yang ditemukan di dalam sebuah rumah mewah merupakan korban pembunuhan.
"Ada bekas pukulan benda tumpul pada bagian atas kepala sebelah kiri korban," kata Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Aryanto membacakan hasil atutopsi jasad tersebut kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Pukulan tersebut, kata Bimo, menyebabkan kepala korban sebelah kiri menjadi retak sehingga diduga kuat menyebabkan korban meninggal dunia.
Namun polisi belum dapat memastikan motifnya pembunuhan termasuk kemungkinan menjadi korban perampokan.
Dia menuturkan tim masih terus melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan keterangan para saksi dan inventarisir harta benda korban yang tinggal sendirian di rumah besar itu.
"Korban tinggal sendiri di rumah tersebut. Saat ini kita bersama keluarga, sedang melakukan pendataan, apa-apa saja barang korban yang hilang," ujarnya.
Paulus yang tinggal di Jalan Tanjung Datuk, Kelurahan Pesisir, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru ditemukan tidak bernyawa oleh anggota keluarganya pada Minggu malam (8/4) setelah beberapa waktu tidak bisa dihubungi.
Saat dibuka paksa, di dalam rumah berpagar besi itu anggota keluarga menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa. Temuan tersebut lantas dilaporkan pihak keluarga ke polisi.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh polisi, ditemukan bercak darah di sejumlah titik. Dari hasil olah TKP sementara juga didapati satu unit sepeda motor korban sudah tidak lagi berada di garasinya.
***2***