Polisi Kantongi Penyebar Buku Selebaran Diduga Ajaran Sesat Saat Perayaan Paskah di Inhu

id polisi kantongi, penyebar buku, selebaran diduga, ajaran sesat, saat perayaan, paskah di inhu

Polisi Kantongi Penyebar Buku Selebaran Diduga Ajaran Sesat Saat Perayaan Paskah di Inhu

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau menyelidiki dugaan penyebaran agama sesat yang dilakukan oleh sejumlah orang di Kabupaten Indragiri Hulu melalui selebaran-selebaran berbentuk buku tipis yang disebar ke masyarakat.

"Kejadiannya hari Jumat kemarin saat perayaan Paskah," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tedjo di Pekanbaru, Senin.

Guntur menjelaskan sedikitnya 10 lembar selebaran dalam bentuk buku tipis yang berisikan tentang ajaran agama tertentu disita polisi sebagai barang bukti. Dia merincikan, pada sampul buku tersebut bertuliskan agama tertentu, namun pada isi lembaran justru menuliskan agama lainnya.

Akibatnya, keberadaan buku tersebut membuat resah masyarakat. Hasil penyelidikan sementara, selebaran-selebaran itu sengaja disebar oleh pelaku dengan menyasar ke rumah-rumah warga.

Namun, selebaran tersebut tidak langsung diberikan ke masyarakat melainkan ditinggal di halaman dan teras rumah penduduk, tepatnya di Kota Rengat.

Guntur menduga bahwa upaya itu dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk membuat gaduh masyarakat pada saat perayaan Paskah yang digelar di Kabupaten Indragiri Hulu.

"Tapi masyarakat kan sudah paham. Mereka tidak menaggapinya namun justru melaporkan kejadian itu ke polisi. Itu masih didalami oleh Kapolres," ujarnya.

Lebih jauh, ia menuturkan pihaknya juga sudah mengantongi bukti rekaman kamera pengintai atau CCTV yang dipasang pada kendaraan roda empat. Melalui kamera itu, ia mengatakan Polisi mengantongi gambar pelaku yang menyebar buku-buku tersebut.

Dari informasi yang diperoleh Antara, sedikitnya ada lima jenis buku yang disebar oleh para pelaku ke masyarakat. Buku-buku itu terlihat hanya digandakan melalui fotocopy dan disampul sedemikian rupa. Antara sampul dan isi buku saling bertolak belakang hingga berpotensi menimbulkan kegaduhan. ***2***