Selatpanjang, (Antarariau.com) - Produk tepung sagu dari Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau kini sudah mampu merambah pasar ekspor Jepang hingga 50 ton per hari.
"Dengan diterimanya produk Indonesia di Jepang menandakan tingkat produk sagu Indonesia khususnya Kabupaten Meranti sudah sangat memadai," kata juru bicara perusahaan pengelola sagu PT Nasional Sagu Prima (NSP), Bina Pasaribu di Selatpanjang, Kamis.
Bina Pasaribu menjelaskan PT Nasional Sagu Prima kini memiliki luasan lahan perkebunan di Meranti sebanyak 14 ribu hektare untuk memproduksi tepung untuk pasar domestik dan Jepang.
Dalam memenuhi kualitas ekspor tepung sagu, pihaknya sudah menerapkan mengedepankan aspek ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti yang saat ini diberlakukan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sehingga prosesnya dan hasilnya sudah memenuhi standar dunia, dan mampu diekspor hingga Jepang.
Sesuai kebutuhan dan permintaan, kata dia PT. Nasional Sagu Prima menghasilkan tepung sagu sebanyak 30-50 ton per hari. Kesanggupan ini diakuinya tidak terlepas dari dukungan Pemda Meranti.
"Kami mampu memproduksi sagu rata-rata 30-50 ton perhari," imbuhnya.
Sementara Bupati Kepulauan Meranti Irwan membenarkan proses olahan sagu di tempatnya mulai dari penebangan hingga ke penggilingan dan pengemasan sudah memiliki standar olahan berkualitas ekspor.
Ia memaparkan pengolahan sagu berkualitas dimulai dengan penebangan batang pohon setinggi 8-12 meter menjadi ukuran kecil sekitar 1,5 meter.
Potongan kecil ini disebut tual sahu selanjutnya harus segera dimasukan dalam air rendaman.
"Karena jika dibiarkan terkena matahari maka akan kering dan menyebabkan kualitas sagu menurun," terang Irwan.
Menurut Irwan, dalam proses perendaman pun tidak boleh terlalu lama, maksimal hanya dua minggu.
"Ada tips cara melihat batang sagu berkualitas jika direndam tualnya tenggelam hingga 80 persen dan jumlahnya dibawah 50 tual per ton," imbuhnya.
Ia menambahkan saat ini Meranti memiliki stok tual sagu sebanyak 3.000 an, lalu ini di giring menggunakan pompong ke pabrik untuk diolah menjadi sagu basah dan kering.
"Sagu basah dan kering hasil produksi Meranti diekspor ke Cirebon dan luar negeri," katanya.
Berita Lainnya
KLHK menang lagi di kasus karhutla PT NSP di Riau
26 November 2020 6:05 WIB
Mahasiswa UGM dan BRG lakukan penelitian ke PT NSP
10 October 2020 17:48 WIB
Walhi: Nihil Capres Berikan "Angin Segar" untuk Keadilan Ekologis
20 February 2019 15:18 WIB
Andalkan kearifan lokal, Telkomsel Luncurkan NSP Star Up Pekanbaru
16 July 2018 17:35 WIB
Telkomsel Luncurkan NSP Dakwah Ustadz Abdul Somad, Begini Cara Mengaktifkannya
15 May 2018 13:45 WIB
Kebakaran Lahan Masyarakat dan PT NSP di Meranti Diselidiki, Garis Polisi Dipasang di sini
19 February 2018 17:05 WIB
Telkomsel Luncurkan “Star Up Project NSP for Selebgramâ€
09 February 2018 13:30 WIB
Bupati Meranti: Saya Tidak Ada "Mengoyak-oyak" NSP
16 February 2015 20:08 WIB