Pekanbaru (Antara) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, menyebutkan jumlah angkatan kerja di daerah itu tahun 2017 mencapai 230.748 orang, meningkat sebanyak 46.709 atau 79 persen dari jumlah tahun 2016 sebanyak 184.034 orang.
"Peningkatan ini terjadi banyaknya warga pendatang dari provinsi tetangga yang menganggap Riau daerah yang memiliki banyak peluang kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Palalawan Drs Atmonadi MM di Pekanbaru, Selasa.
Kondisi peningkatan jumlah tenaga kerja Kabupaten Pelalawan itu terungkap pada acara pelatihan pembekalan kegiatan, pendidikan dan pelatihan keterampilan melalui dana APBD kerjasama Dinas Naker Pelalawan dengan Dinas Nakertrans Provinsi Riau di UPT-LK wilayah I tahun anggaran 2018.
Pelatihan pada jurusan perbengkelan motor yang disaksikan Kepala Dinas Nakertrans Riau H Rasidin SH dan Kepala UPT-LK Wilayah I, H Bakhrum ST itu dimulai 6 Maret hingga 4 Mei 2018 diikuti 16 pemuda.
Peserta berasal dari 12 kecamatan di Kabupaten Pelalawan dengan usia dari 20-29 tahun. Mereka diinapkan di hotel, sedangkan biaya akomodasi ditanggung oleh Dinas Naker Pelalawan.
Menurut Atmonadi, jumlah angkatan kerja Kabupaten Pelalawan yang tiap tahun terus bertambah itu mengakibatkan persiangan kerja cukup tinggi sehingga hanya orang yang memiliki kualitas tinggi yang akan diterima pada lapangan kerja.
Sebanyak 16 peserta yang terpilih, katanya, hanya sebagian kecil yang mewakili dari jumlah angkatan kerja yang tercatat sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh peserta dengan sebaik-baiknya.
"Ikuti pendidikan teori dan praktek dengan sebaik-baiknya, anda harus belajar dan berusaha dengan gigih ulet dan berani untuk meningkatkan kualitas diri, apalagi adanya peluang kerja yang ditawarkan sejumlah gerai perbengkelan di Malaysia seperti diungkap Kepala Dinas Nakertrans Provinsi Riau Bapak Rasidin," katanya.
Peluang tersebut harus diraih namun demikian untuk mengikuti uji kompetensinya tentunya peserta harus memiliki sikap dan mental yang lebih baik. "Manfaatkan pelatihan ini, banyak bertanya kala tidak paham pada instruktur agar ilmu yang didapat bisa menjadi modal untuk membuka usaha sendiri," katanya.
Ia menyebutkan, alokasi anggaran Dinas Naker Pelalawan tahun 2018 hanya sebesar Rp1,6 triliun lebih atau mengalami penurunan sebesar Rp400 miliar dibandingkan alokasi anggaran tahun 2016 yang mencapai Rp2,1 triliun sehingga kegiatan pendidikan dan pelatihan digelar hanya bisa diikuti beberapa peserta.
"Dengan anggaran yang kecil, namun Dinas Naker Pelalawan tetap mengembangkan kegiatan pelatihan keterampilan bagi angkatan kerja khususnya pengangguran," katanya.
Ia menyebutkan, angkatan kerja Kabupaten Pelalawan tahun 2017 mencapai 230.748 orang meningkat sebesar 46.709 atau 79 persen dari jumlah angkatan kerja tahun 2016 sebanyak 184.034 orang. Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebanyak 14.901 orang pada tahun 2017 atau 6,46 persen pada tahun 2017.
Jumlah pengangguran terbuka ini menurun 1,69 persen jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2016 sebanyak 14.994 orang atau 8,15 persen.
Ardianto (29) asal Kecamatan Bunun, Kabupaten Pelalawan mengatakan, sangat senang mengikuti pelatihan ketrampilan perbengkelan ini dengan harapan setelah selesai pelatihan bisa membuka usaha jasa bengkel sendiri.
"Baru untuk pertama kalinya saya mengikuti pelatihan ketrampilan perbengkelan ini dan akan saya ikuti dengan sepenuh Disamping itu dengan harapan bisa mengisi peluang kerja di gerai perbengkelan di Malaysia, tentunya harus mengikuti uji kompetisi untuk mendapatkan sertifikasi," kata Ardi, lulusan SMK jurusan otomotif itu bersemangat.