Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sebanyak lima koperasi unit desa di Provinsi Riau sudah menerima dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, untuk program percontohan peremajaan tanaman kelapa sawit pada 2018.
"Alhamulillah lima KUD sudah terima ke rekening koperasi mereka, sejumlah Rp68.750.000," Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-BUN) Provinsi Riau Ferry HC Ernaputra kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Ferry menjelaskan, pihaknya bertugas melakukan pengawasan teknis, dan terkait mekanisme pencairan dana berdasarkan progres pengerjaan. "Kalau tidak ada pengerjaan, tidak bisa dicairkan," ujarnya.
Dinas TPH-BUN Riau terus melakukan rapat koordinasi dengan perbankan untuk menyusun standar prosedur dan pengendalian penggunaan dana peremajaan sawit. Perbankan yang sudah disetujui oleh pemerintah untuk membantu program tersebut antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI dan Bank Riau-Kepri.
"Kita rapat teknis dengan perbankan terkait pengendalian penggunaan dana tersebut, karena sebesar-besarnya untuk peremajaan, tidak boleh untuk yang lain," tegas Ferry.
Dana yang mulai disalurkan ke rekening KUD tersebut merupakan bagian dari tahap pertama peremajaan tanaman sawit seluas 3.348 hektare (Ha) di Riau. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) membantu membiayai Rp25 juta/Ha dari total biaya peremajaan yang diperkirakan berkisar Rp45 juta hingga Rp55 juta/Ha.
"Sisanya yang selisih dari Rp45-55 juta per hektare peremajaan merupakan simpanan mereka (petani) sendiri, atau dana perbankan dari dana KUR (Kredit Usaha Rakyat)," katanya.
Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian memilih Riau sebagai daerah percontohan program peremajaan sawit seluas 30 ribu Ha yang bergulir hingga 2018. Secara keseluruhan, di Riau sebenarnya terdapat sekitar 97 ribu Ha tanaman kelapa sawit yang akan diremajakan (replanting) secara bertahap, karena sekarang usianya sudah lebih dari 20 tahun dan tidak produktif.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan Provinsi Riau akan menjadi lokasi pertama pelaksanaan Program Peremajaan Sawit di 2018. Program tersebut mulai bergulir sejak Februari 2018, yang akan tersebar di lima kabupaten yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak dan Pelalawan.
Program ini melanjutkan kerja pemerintah yang telah melaksanakan program peremajaan sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan seluas 4.446 Ha dan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara seluas 9.109 hektare pada 2017.
Darmin mengatakan program peremajaan sawit sangat diutamakan untuk meningkatkan produktivitas yang sudah ada, karena dari 4,7 juta Ha kebun kelapa sawit rakyat saat ini, sekitar 2,7 juta Ha perlu diremajakan.
Ia menambahkan target peremajaan sawit di 2018 adalah kebun seluas 185 ribu Ha di 20 provinsi dengan proyeksi tambahan produktivitas mencapai Rp125 triliun per tahun.
"Setahun targetnya 185 ribu, dengan target 11-20 ribu hektare lahan sawit," ujar Darmin.
Berita Lainnya
Manfaat dan syarat gabung program PSR untuk petani
18 September 2023 20:21 WIB
Sukses di Riau, program peremajaan sawit PTPN V akan diterapkan secara nasional
20 June 2023 9:37 WIB
Program kemitraan PSR dinilai efektif tingkatkan produktivitas
16 March 2023 19:21 WIB
Kementan genjot program peremajaan sawit rakyat lewat resiliensi perkebunan
27 February 2023 13:55 WIB
Pemerintah Provinsi Riau ajak petani ikuti program peremajaan sawit rakyat
13 January 2023 8:11 WIB
Dua desa di Inhil terima dana program peremajaan sawit
12 August 2022 16:28 WIB
Gapki Riau bantu akselerasi program peremajaan sawit rakyat
26 March 2021 13:24 WIB
Usut sengkarut program Peremajaan Sawit Rakyat di Bengkalis
16 May 2020 21:07 WIB