Kafilah Pekanbaru Sukses Pertahankan Juara Umum MTQ Riau Ke-36

id kafilah pekanbaru, sukses pertahankan, juara umum, mtq riau ke-36

Kafilah Pekanbaru Sukses Pertahankan Juara Umum MTQ Riau Ke-36

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kafilah asal Pekanbaru, Provinsi Riau kembali meraih Juara Umum dalam MTQ ke-36 Provinsi Riau tahun 2017 di Kota Dumai.

"Rincian jenis perolehan juara lomba dalam MTQ ke-36 itu adalah kejuaraan terbaik 1 sebanyak 10 orang, terbaik 2 lima orang dan terbaik 3 sebanyak 7 orang dengan total perolehan angkan 72 poin," kata Humas Kanwil Kemenag Riau, Musdhalifah di Pekanbaru, Senin.

Menurut Musdhalifah, Pekanbaru sudah dua kali berturut turut meraih juara umum yaitu tahun 2016 dan kembali mempertahankan juara umum pada tahun 2017.

Ia menyebutkan, pengumuman para pemenang dibacakan oleh Sekretaris Dewan Hakim MTQ Riau ke 36 tahun 2017, HM Saman S Sos M SI, d i Astaka Utama Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai.

Rekapiltulasi urutan juara dalam MTQ ke-26 tingkat Provinsi Riau di Kota Dumai adalah, Pekanbaru memperoleh 72 poin ( sebagai juara umum), juara dua Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 46 poin 7, juara ketiga adalah Kabupaten Kampar sebanyak 45 poin4.

Berikutnya Kabupaten Bengkalis sebanyak 44 poin, Kabupaten Pelalawan sebanyak 42 poin, Kabupaten Rokan Hilir 40 poin, Kabupaten Siak 36 poin, dan Kabupaten Rokan Hulu 28 poin, serta tuan ruamh, yakni Kota Dumai peringkat sembilan dengan perolehan sebanyak 19 poin.

Selanjutnya Kabupaten Kuansing 17 poin, Kabupaten Indergiri Hilir 13 poin, dan Kabupaten Inderagiri Hulu 7 poin. Sedangkan juara satu dalam lomba stand bazar adalah Kabupaten Rohil, juar adua Kabupaten Siak dan ketiga

Kabupaten Inhil. Untuk pemenang pawai ta'aruf dan mobil hias diraih oleh Kabupaten Rohul, Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan.

Ketua Dewan Hakim MTQ Provinsi Riau ke-36, Ahmad Syah Harrofie MH mengatakan pelaksanan MTQ Riau di Dumai berjalan dengan baik dan penilaian MTQ menggunakan sistem Informasi Teknologi (IT) sehingga nilai langsung bisa diumumkan.

"Artinya panitera tidak lagi menggunakan manual dalam menghitung nilai-nilai para peserta lomba serta proses perhakiman berjalan dengan baik dengan adanya regenerasi yang dilakukan," kata Ahmad Syah Harrofie.

Menurut dia, dengan sistem yang sama, untuk lomba MTQ tahun 2018 dipersiapkan sejak dini dan juga bakal sama menggunakan IT sehingga memudahkan penjurian yang cepat dan transparan itu.

Namun untuk kepesertaan musabaqah tahun 2017 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

"Artinya karena sudah disiapkan pada MTQ tahun 2016, maka 95 persen peserta MTQ adalah anak asli Riau berasal dari pelosok desa yang dibina oleh LPTQ masing-masing kabupaten dan kota," katanya.

Untuk perlombaan tahun berikutnya, tentunya yang menjadi harapan kita adalah lebih fokus melakukan pembinaan terhadap anak-anak.