Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota Komisi IV DPRD Riau membidangi infrastruktur, Manahara Manurung menyoroti desain drainase-drainase yang tak mampu menampung air saat diguyur hujan sehingga mengakibatkan genangan di puluhan titik di Kota Pekanbaru.
"Ini terjadi berulang-ulang, bahkan diguyur hujan satu jam sudah langsung terjadi genangan di Kota Pekanbaru, akibatnya masyarakat yang jadi korban. Segeralah pemerintah lakukan perbaikan drainase, mana yang tersumbat diperbaiki," ucapnya di Pekanbaru, Rabu.
Dikatakannya, ketidakjelasan penataan drainase di Ibu kota Provinsi Riau selalu menimbulkan dampak yang sama, setiap tahun. Perlu menjadi fokus pemerintah kota untuk membenahi desain drainase yang ada.
"Tata benar-benarlah. Drainase yang desainnya mati sehingga tidak bisa menampung air, titik-titik yang tersumbat kalau tidak bisa diperbaiki, bongkar ulang saja. Pasti kota tahu persis apa akar persoalannya," ujar Politisi PDI Perjuangan Riau itu.
Manahara mendesak Pemerintah setempat segara mengambil tindakan. Disinggung terkait anggaran, Manahara menilai anggaran sangat cukup sehingga pemerintah diminta tidak menjadikan anggaran sebagai alasan perbaikan.
"Tidak ada istilah uang tak ada. Setahu anggaran itu cukup, apalagi ini untuk kepentingan masyarakat," katanya.
Legislator Riau itu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati di jalan yang digenangi air karena berbahaya bagi pengguna jalan.
Sementara masyarakat kota Pekanbaru, Satria (32) merasa aktivitasnya terganggu selama banjir melanda Kota Pekanbaru. Pemerintah kota diminta untuk peka menuntaskan persoalan banjir ini.
"Tentu sangat terganggu, mau berangkat kerja lewati genangan air. Apalagi saat hujan macet parah. Pemerintah harus secara turun tangan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, hujan terus mengguyur Kota Pekanbaru mengakibatkan puluhan titik di Kota Pekanbaru digenangi banjir diantaranya di Jalan Arifin Achmad, depan Kantor Walikota, Sudirman, Jalan Durian, Jalan Naga Sakti, Sekitaran UIN Suska Pekanbaru dan lainnya.