Tembilahan (Antarariau.com) - DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi pada 2018 mendatang diprediksikan naik yang disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya sektor kontruksi.
Ketua Komisi II DPRD Inhil, AMD Junaidi AN, menyebutkan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh sektor konstruksi akan terjadi di kawasan perdesaan dan di kawasan perkotaan. Dia menilai pelaksanaan beberapa program pembangunan menjadi faktor yang krusial dalam peningkatan perekonomian Inhil.
"Kita punya DMIJ (Desa Maju Inhil Jaya), dana desa dari Pusat dan program IKK yang akan mampu bertindak sebagai 'lokomotif' pertumbuhan sektor konstruksi. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang berkesinambunganlah yang diharapkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi melalui sektor konstruksi," kata Junaidi, Senin.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Inhil diasumsikan akan mampu menyentuh angka 2 persen pada tahun 2018 dari tahun sebelumnya yang hanya berkisar antara 1,3 sampai 1,4 persen.
Selain itu, sektor pertanian melalui sub-sektor perkebunan masih menjadi 'primadona' dalam upaya peningkatan perekonomian daerah. Berbagai langkah penyelematan kebun kelapa rakyat yang telah dituangkan dalam sebuah program akan terus dijalankan bahkan intensitas pelaksanaannya juga turut ditingkatkan.
"Ini dibuktikan dengan pengalokasian dana anggaran dalam RAPBD Tahun 2018 Inhil. Meski masih bersifat sementara, dan masih memungkinkan untuk adanya pergeseran tetap saja nominal dana anggaran yang dialokasikan sebelumnya mengindikasikan kepedulian, perhatian dan concern Pemerintah Kabupaten Inhil terhadap perkebunan, khususnya terkait perkelapaan yang begitu tinggi," papar Junaidi.
Tahun ini, kata dia, sebagai sektor yang menjadi unggulan, alokasi dana untuk realisasi program di sektor perkebunan kelapa, direncanakan akan ditingkatkan secara signifikan. Dana program penyelamatan program kebun kelapa rakyat akan dijalankan secara sinergis antara Pihak Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Kabupaten Inhil.
"Rencananya, di setiap Kecamatan dan instansi yang berkaitan akan dialokasikan dana. Dana di kecamatan diperuntukkan bagi pembangunan sarana penunjang kebun, seperti pendirian tanggul. Sedangkan, di instansi, tepatnya Dinas Perkebunan akan digunakan untuk penyediaan prasarana, seperti bibit dan peralatan perkebunan," urai Junaidi.
"Penerapan sistem trio tata air, juga akan berlanjut pada tahun anggaran 2018. Pihak Kecamatan diharapkan mendahulukan pekerjaan swakelola yg peruntukannya jelas untuk masyarakat," imbuhnya.
Selain perkebunan yang menjadi primadona, sub-sektor tanaman pangan juga tengah diupayakan pengembangannya melalui beberapa program yang berlaku secara nasional, salah satunya ialah program Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedele (Upsus Pajale) yang sejak tahun 2016 telah dilaksanakan.
"Melalui upsus pajale, diusahakan ada pertambahan volume produksi tiga komoditas yang menjadi fokus program. Dengan begitu, produktifitas petani untuk tiga produk tanaman pangan tersebut akan kian meningkat," katanya.
Oleh karena itu, Junaidi mengatakan, optimisme kenaikan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 bukanlah sesuatu yang mustahil jika berpedoman kepada sejumlah aspek yang turut mempengaruhi.
"Dengan adanya pertumbuhan sektoral itu, maka secara kumulatif hal tersebut akan mendorong perekonomian Inhil ke angka yang lebih ideal," ucap Junaidi. (ADV)