Jakarta (ANTARA) - Senjata api menjadi salah satu penyebab utama dari kasus cedera di kalangan anak-anak dan remaja Amerika Serikat (AS), ungkap laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Laporan CDC juga menyebutkan setengah dari jumlah kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api di kalangan anak-anak dan remaja terjadi di rumah mereka sendiri.
Cedera yang tidak disengaja merupakan salah satu penyebab utama bagi kematian di kalangan anak-anak dan remaja AS yang berusia kurang dari 17 tahun, sebut laporan yang dirilis pada Kamis (14/12) itu.
Senjata api yang digunakan dalam kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja sering kali disimpan dalam keadaan terisi peluru dan tidak dikunci, serta biasanya diambil dari nakas dan area kamar tidur lainnya, urai laporan tersebut.
Kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api sebenarnya dapat dicegah, kata laporan itu.
Mengamankan senjata api merupakan perlindungan dari terjadinya kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api di kalangan anak-anak dan remaja, yang menggarisbawahi pentingnya dorongan untuk menyimpan senjata api secara aman, lanjut laporan itu.
Baca juga: Senjata api ditemukan saat KPK geledah rumah dinas Menteri Pertanian
Baca juga: Jumlah senjata api yang terjaring di pos pemeriksaan bandara AS hampir pecahkan rekor
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB