Jakarta (ANTARA) - Senjata api menjadi salah satu penyebab utama dari kasus cedera di kalangan anak-anak dan remaja Amerika Serikat (AS), ungkap laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Laporan CDC juga menyebutkan setengah dari jumlah kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api di kalangan anak-anak dan remaja terjadi di rumah mereka sendiri.
Cedera yang tidak disengaja merupakan salah satu penyebab utama bagi kematian di kalangan anak-anak dan remaja AS yang berusia kurang dari 17 tahun, sebut laporan yang dirilis pada Kamis (14/12) itu.
Senjata api yang digunakan dalam kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja sering kali disimpan dalam keadaan terisi peluru dan tidak dikunci, serta biasanya diambil dari nakas dan area kamar tidur lainnya, urai laporan tersebut.
Kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api sebenarnya dapat dicegah, kata laporan itu.
Mengamankan senjata api merupakan perlindungan dari terjadinya kasus kematian akibat cedera yang tidak disengaja dengan senjata api di kalangan anak-anak dan remaja, yang menggarisbawahi pentingnya dorongan untuk menyimpan senjata api secara aman, lanjut laporan itu.
Baca juga: Senjata api ditemukan saat KPK geledah rumah dinas Menteri Pertanian
Baca juga: Jumlah senjata api yang terjaring di pos pemeriksaan bandara AS hampir pecahkan rekor
Berita Lainnya
Erick Thohir ajak masyarakat doakan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris
02 May 2024 17:02 WIB
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
02 May 2024 16:40 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB