BPS: Triwulan III 2017, Perekonomian Riau Tumbuh 3,64 Persen

id bps triwulan, iii 2017, perekonomian riau, tumbuh 364 persen

BPS: Triwulan III 2017, Perekonomian Riau Tumbuh 3,64 Persen

Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik menyatakan perekonomian Provinsi Riau tumbuh sebesar 3,64 persen pada triwulan III 2017 dibandingkan triwulan II pada tahun yang sama.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 5,93 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang meningkat sebesar 5,58 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden S Gultom menjelaskan penyumbang pertumbuhan ekonomi Riau, di Kota Pekanbaru, Selasa.

Ia mengatakan ekonomi Riau triwulan III 2017 juga tumbuh 2,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu atau "year on year" (y-on-y).

Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Perusahaan yang tumbuh 8,86 persen.

Selama triwulan I sampai III 2017, ekonomi Riau tumbuh 2,70 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan terjadi pada hampir semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian dan Jasa Keuangan dan Asuransi yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,59 persen dan 1,69 persen.

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Perusahaan sebesar 8,52 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 7,23 persen dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Jasa Perusahaan 8,52 serta Mobil-Sepeda Motor sebesar 6,40 persen.

Aden menambahkan, dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga (PK-RT) yang tumbuh sebesar 4,26 persen.

"Secara spasial, pada triwulan III-2017 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,00 persen. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan produk domestik regional bruto atau PDRB terbesar ke-5 di Indonesia, dan PDRB terbesar di Pulau Sumatera," katanya.

PDRB Riau atas dasar harga berlaku triwulan III- 2017 mencapai Rp177,45 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp119,50 triliun.