Pekanbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan nilai ekspor Provinsi Riau pada periode Januari-Maret atau triwulan I-2021 sebesar 4,44 miliar dolar AS, atau mengalami kenaikan sebesar 37,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin di Pekanbaru, Kamis, mengatakan kenaikan nilai ekspor disebabkan oleh naiknya ekspor minyak dan gas (migas) dan ekspor nonmigas masing-masing sebesar 409,90 persen dan 26,40 persen.
"Kenaikan ekspor migas disebabkan adanya ekspor minyak mentah di tahun 2021, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak mengalami penurunan sebesar 4,49 persen," katanya.
Ia mengatakan selama Januari-Maret 2021, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,13 persen terhadap total ekspor non migas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 27,25 persen terhadap periode yang sama tahun 2020.
Selama triwulan I-2021, ekspor non migas ke 10 negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 68,10 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau. Dari 10 negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar.
Lima besar negara tujuan ekspor Riau antara lain Tiongkok sebesar 748,02 juta dolar AS (18,79 persen), selanjutnya India 568,15 juta dolar AS (14,27 persen), Malaysia 234,87 juta dolar AS (5,90 persen), Pakistan 218,30 juta dolar AS (5,48 persen), dan Bangladesh 192,10 juta dolar AS (4,83 persen).
"Dengan kontribusi kelimanya mencapai 49,28 persen, sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 18,82 persen," kata Misfaruddin.
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Maret 2021 dibanding bulan Februari 2021, sebanyak sembilan negara mengalami kenaikan dan 1 negara mengalami penurunan. Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara India sebesar 173,42 juta dolar AS, Tiongkok 129,79 juta dolar AS , Pakistan 45,75 juta dolar AS , Belanda 34,59 juta dolar AS , dan Bangladesh 32,10 juta dolar AS.
"Sedangkan penurunan ekspor terbesar hanya terjadi ke negara Filipina sebesar 3,70 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan peranan ekspor non migas terhadap nilai ekspor Riau triwulan I-2021 mengalami kenaikan sebesar 26,40 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 26,61 persen, dan ekspor pertanian sebesar 11,13 persen, dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Maret 2021, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 89,67 persen, sedangkan ekspor migas 10,33 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 88,61 persen," ujarnya.
Berita Lainnya
BPS catat nilai ekspor Riau Oktober 2024 capai 1,9 juta dolar AS lebih
16 November 2024 19:45 WIB
Kementerian Perindustrian bidik peningkatan nilai ekspor sepeda motor
30 October 2024 15:21 WIB
Ekspor Riau pada Agustus 2024 meningkat 20,14 persen
23 September 2024 20:52 WIB
BPS catat nilai ekspor Indonesia Agustus 2024 capai 23,56 miliar dolar AS
17 September 2024 13:10 WIB
Februari 2024 nilai ekspor Provinsi Riau turun jadi 1,23 miliar dolar AS
21 March 2024 7:46 WIB
Nilai ekspor Riau 1,51 miliar dolar AS selama Januari 2024
15 February 2024 20:36 WIB
Kemendag targetkan nilai ekspor nonmigas Indonesia pada 2024 tumbuh 2,5-4,5 persen
04 January 2024 14:35 WIB
Nilai ekspor Riau Oktober 2023 turun
23 November 2023 10:17 WIB