Pelajar Siak Bawa Nama Indonesia Dalam Ajang Karate Di Belgia

id pelajar siak, bawa nama, indonesia dalam, ajang karate, di belgia

Pelajar Siak Bawa Nama Indonesia Dalam Ajang Karate Di Belgia

Siak (Antarariau.com) - Bufon, siswa sekolah dasar asal Perawang, Kabupaten Siak, berhasil menjadi salah satu karateka yang akan mewakili Indonesia di ajang kejuaraan dunia karate Edition of International Karate Open of Prov de Liega 2017 di Belgia.

"Saya bergabung dengan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Siak sejak tiga tahun lalu. Waktu itu saya masih duduk di bangku kelas dua SD," ujar Bufon saat mengikuti kegiatan pelepasan kontingen Siak yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau, di Siak, Kamis.

Anak pasangan Tohap Sinaga dan Zuniar Simbolon ini termasuk luar biasa karena baru sekali ikut kejuaraan nasional karate, ia langsung keluar sebagai pemenang sehingga berhak menjadi salah satu atlet mewakili Indonesia di tingkat internasional.

"Tanggal 2 November 2017 nanti, kami akan berangkat ke Jakarta bergabung dengan atlit Indonesia lainnya, dan 9 November berikutnya berangkat menuju Belgia," kata anak yang masih duduk di bangku SD ini.

Dia berharap bisa memberikan hasil terbaik saat bertanding, agar bisa mengharumkan nama Indonesia dibidang Karate di tingkat dunia.

Sebelumnya, pelajar asal Kecamatan Kandis, Riris juga terpilih menjadi salah satu atlet mewakili Indonesia berlaga di kejuaraan atletik tingkat Asia di Hongkong.

"Prestasi yang didapat Bufon dan Riris ini bisa menjadi penyemangat anak-anak Siak lainnya untuk berkarya dan berprestasi hari ini dan ke depannya," kata Bupati Siak Syamsuar di hadapan ratusan atlit yang akan bertanding di tingkat Porprov Riau.

Syamsuar menyampaikan rasa bangga dan bahagianya atas prestasi yang ditunjukkan putera-puteri Siak yang tidak hanya berkancah di tingkat nasional tetapi juga internasional.

Di Siak ini, lanjut dia, pencarian bakat dan potensi dibidang olahraga sudah dilakukan sejak dini makanya ada program pertandingan dari tingkat sekolah, kecamatan, hingga kabupaten dari berbagai moment seperti O2SN, POPDA dan lainnya.

"Bahkan untuk dimadrasah juga ada. Ini menunjukan banyaknya peluang bagi masyarakat menunjukkan kemampuannya agar terpantau oleh pemerintah," jelas Syamsuar.