Antisipasi Keluhan Masyarakat, PLN Diminta Sosialisasi Pembangunan SUTET

id antisipasi keluhan, masyarakat pln, diminta sosialisasi, pembangunan sutet

Antisipasi Keluhan Masyarakat, PLN Diminta Sosialisasi Pembangunan SUTET

Pekanbaru (Antarariau.com) - DPRD Pekanbaru meminta PT PLN Unit Induk Pembangkit II-Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Sumatera 2 wilayah Riau-Kepulauan Riau menyosialisasikan pemasangan tower SUTET ke masyarakat setempat untuk menghindari kendala dalam pembangunan jaringan listrik.

"Ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan lapangan Komisi IV beberapa waktu lalu ke lokasi pembangunan tower PLN akibat masyarakat mengeluh, " kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amriel di Pekanbaru, Rabu.

Roni menjelaskan masyarakat selama ini merasa tidak mendapat informasi yang jelas sehingga mengeluhkan pembangunan tower Saluran UdaraTegangan Ekstra Tinggi (SUTET) PLN di Jalan Garuda Sakti Tampan tepatnya di kawasan RT 01/RW 09 kepada DPRD.

Masyarakat mengeluhkan minimnya sosialisasi dari pembangunan tower yang dinilai membahayakan masyarakat tersebut, termasuk urusan ganti rugi lahan yang tak kunjung tuntas, serta hadirnya puluhan personel TNI di lahan pembangunan tower.

Walau diakui dia PT PLN UIP II UPKJS 2 sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku, namun masyarakat perlu tahu agar mereka mendukung proyek pemerintah itu.

"Secara regulasi PLN menuhi perizinan namun proses sosialisasi tidak komprehensif ke masyarakat, " tutur Roni.

Karena itu sebut Roni DPRD meminta PLN kembali melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait proses pembangunan tower Sutet dan urusan ganti rugi lahan.

Ia berharap ini segera diselesaikan pihak PLN, sehingga pembangunan tower bisa berjalan lancar.

"Kami sangat mendukung program ini," pungkas dia.

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt ) Asisten Manajer PLN UIP II UPKJS 2 wilayah Riau Kepri Sandi Pasaribu mengatakan, pihaknya meminta maaf atas segala ketidaknyamanan warga akibat pembangunan tower Sutet PLN.

Pembangunan tower ini demi kepentingan masyarakat banyak, jangan sampai ini menimbulkan masalah bagi mereka.

"Kami minta maaf yang sebesar-besarnya kepada warga, ini hanya miskomunikasi aja. kami akan undang warga untuk melakukan sosialisasi, serta menuntaskan masalah ganti rugi lahan. Sementara untuk masalah kehadiran anggota TNI, ini sudah merupakan protap karena ada kesepakatan yang dilakukan. Kendati demikian, kami akan kondisikan lagi sehingga warga tak perlu takut dan resah," ujar Sandi.

Sandi menjelaskan kondisi yang dihadapi PLN saat ini untuk wilayah Riau sendiri, ada sekitar 3.192 tapak tower yang harus dibangun, namun baru selesai sekitar 2.421.

Untuk Kota Pekanbaru jalur transmisi PLN Garuda Sakti - Pasir Putih akan dibangun sebanyak 107 tapak tower namun yang baru selesai sebanyak 78 tapak tower.

Sebelumnya diberitakan Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru menggelar hearing dengan PT PLN UIP II UPKJS 2 wilayah Riau Kepulauan Riau serta intansi terkait, Selasa (10/10) guna menindaklanjuti keluhan warga terkait pemasangan tower Sutet.

Saat itu salah seorang warga, Mahendra mengaku tidak ada sosialisasi yang dilakukan pihak PT PLN sebelum melakukan pembangunan tapak tower di tanah warga.

Hal ini sangat dikecewakan warga, karena timbul kekhawatiran terhadap rasa aman dan keselamatan di permukiman warga.

"Kami tidak menghalangi pembangunan tapak tower Sutet, karena ini merupakan program pemerintah. Hanya saja, masalah sosialisasi ganti rugi lahan tidak tersampaikan secara baik kepada warga. Selain itu, masyarakat juga dibuat resah karena ada anggota TNI yang berjaga di lokasi," kata Hendra saat hearing bersama Komisi IV DPRD Pekanbaru.