Siak (Antarariau.com) - Gerai atau stand bazar Dinas Sosial menyediakan layanan pijat kesehatan yang dilakukan oleh tenaga terlatih dan terampil bersertifikat selama perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat Kabupaten Siak ke-17, 4-9 September di komplek islamic center.
Dinsos telah menyiapkan delapan orang pemijat (massage) yang terlatih dan terampil serta bersetifikat. Mereka alumni dari Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna Bandung, Jawa Barat dan PSBN-Tuah Sakato Sumatera Barat.
"Mereka telah belajar dan dilatih memijit, refleksi, tsiatshu, totok wajah, selama dua hingga empat tahun. Dan saat ini para terapis telah membuka usaha pijat di rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Siak, Wan Idris saat ditemui di gerai OPD, Kamis.
Dia menyebutkan, stand bazar Dinsos tahun ini berani tampil beda dengan memberikan layanan pijat kesehatan bagi pengunjung.
"Ide menampilkan layanan pijat ini sudah dua tahun yang lalu diusulkan, tapi baru terwujud pada MTQ tahun ini. Ini juga berkat dukungan dari teman-teman tuna netra yang telah mendapat pelatihan," katanya lagi.
Layanan yang diberikan untuk pijat atau refleksi selama gerai dibuka sebesar Rp80.000 per jam. Tetapi kalau diluar kegiatan bazar atau di rumah pelanggan yang ditemani oleh petugas Dinsos menjadi Rp100.000/jam.
"Dengan demikian secara tidak langsung kami menolong penyandang cacat, khususnya penyandang disabilitas tuna netra yang merupakan warga Siak sendiri," katanya lagi.
Agusman (40), salah seorang terapis asal Minas, berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas Sosial karena telah diperhatikan. Sebelumnya mereka merasa dikucilkan dan dan tidak produktif, tetapi kini lebih percaya diri.
"Saya mewakili kawan-kawan mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Siak. Kalau kami tidak diikutsertakan dalam pelatihan dan keterampilan beberapa waktu yang lalu, tentu kami masih seperti yang dulu, pemalu dan tidak percaya diri," tutur Agus.
Sementara Wakil Bupati Siak Alfedri mengatakan, Pemda akan berkomitmen untuk memperhatikan masyarakat miskin dan tidak mampu terkhusus penyandang disabilitas (cacat) yang ada di Kabupaten Siak.
"Pada tahun ini kouta disabilitas yang dibantu naik menjadi 72 orang, masing-masing menerima Rp300.000 per bulan," kata Alfedri saat meninjau gerai Dinsos.
Begitu juga dengan penyandang cacat yang membutuhkan alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar, tongkat kruk, brace untuk kaki dan lain-lainnya.
"Kita juga memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) bagi penyandang disabilitas. Serta kerja sama melalui dunia usaha dengan program CSR perusahaan seperti bantuan kaki palsu di kecamatan Sungai Apit, bantuan peralatan pangkas rambut di kampung Rempak Siak," sebutnya.
Berita Lainnya
Konflik lahan Sungai Mandau, warga Olak kecewa dengan Pemkab Siak dan Kapolres
03 May 2024 8:25 WIB
Bupati Bengkalis ajak masyarakat Tionghoa bangun kerukunan beragama
01 May 2024 19:32 WIB
Panen raya buah melon di Siak Kecil, Bupati ajak kelola lahan secara optimal
25 April 2024 19:27 WIB
Pemkab Siak minta hentikan penanaman akasia pada lahan bermasalah
03 April 2024 12:59 WIB
Bupati Bengkalis harap pembangunan Jembatan Sumatera masuk program nasional
31 March 2024 19:24 WIB
Legislator Siak apresiasi Pemkab tetap laksanakan Bujang Kampung saat Ramadhan
27 March 2024 5:52 WIB
DPRD Siak minta pemkab serius selesaikan tapal batas dengan Bengkalis
27 March 2024 1:17 WIB
Pemkab Siak dorong pengembangan batik motif Buah Durian di Kerinci Kanan
15 March 2024 0:14 WIB