Siswa Gagal UN di Dumai Gantung Diri

id siswa gagal, un di, dumai gantung diri

Minggu, 9/5 (ANTARA) - Diduga stres karena tidak lulus Ujian Nasional (UN), Adek (14), siswa SMP Lancang Kuning di Dumai, Riau, nekat ingin mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Desi (43), ibu dari siswa malang itu saat ditemui ANTARA, di kediamannya di Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Barat, Sabtu (8/5) mengatakan, saat ditemui kondisi anaknya terlihat lemas terbelit seutas tali yang tergantung di dekat pintu kamar.

"Kondisi Adek saat saya jumpai sudah pucat dengan mata tertutup dan lidah menjulur. Saya hanya dapat berteriak dan menangis," kata Desi.

Beberapa warga yang mendengar teriakan Desi kemudian berdatangan dan memotong seutas tali yang membelit leher anaknya. Saat diturunkan, Adek masih dalam kondisi bernafas sehingga dapat selamat dari tindakan percobaan buhuh yang dilakukannya.

Demi memastikan kondisi anaknya, Desi dibantu warga lainnya kemudian berinisiatif membawa Adek ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.

"Saya nggak tahu kalau dia (Adek-Red) sanggup berbuat seperti itu. Memang sebelumnya saya sempat nasehati karena dia tidak lulus ujian. Sejak itu dia terus sering murung dan berdiam diri dikamarnya," ungkap Desi.

Dengan mata berkaca-kaca, Desi mengaharapkan kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Purnawan (39), tetangga Desi mengaku terkejut saat mendengar dan melihat kenekatan anak tetangganya yang menurutnya berprilaku riang.

Adek menurut Purnawan memilki kebiasaan yang khas, yakni sering bepergian sendiri. Kendati demikian, Purnawan menganggap Adek merupakan sesosok anak yang kuat karena tidak pernah mengeluh terhadap orang tuannya yang selalu memarahinya ketika berbuat salah.

Di lain sisi, Kadisdik Kota Dumai, Drs H Rusli Alhami, memandang tindakan yang dilakukan Adek bisa saja dilakukan setiap siswa yang tidak lulus akibat tekanan mental yang mendalam.

"Disini peran orang tua dalam menenangkan anaknya sangat dibutuhkan, karena semua siswa yang gagal saat UN memang mengalami depresi. Tergantung lagi cara keluarga untuk tidak membesar tekanan hingga berujung terhadap tindakan nekat tidak terduga," terangnya.