Pemerintah Provinsi Riau dukung pertumbuhan 1.591 desa dengan anggaran Rp318 miliar

id Pemerintah Provinsi Riau

Pemerintah Provinsi Riau dukung pertumbuhan 1.591 desa dengan anggaran Rp318 miliar

Pembelian motor untuk desa di Riau bisa dilakukan langsung oleh BUMdes. (ANTARA/dok).

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mendukung pertumbuhan 1.591 desa antara lain melalui bantuan keuangan khusus (BKK) sebesar Rp318 miliar bersumber APBD Provinsi Riau tahun 2024.

"Bantuan diberikan sesuai klasifikasi BUMDes dan besaran bantuan yang diberikan berbeda-beda," kata Penjabat Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto di Pekanbaru, Rabu.

Menurut SF Hariyanto, bantuan keuangan khusus untuk BUMDes itu diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Ia menyebutkan, pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana desa harus memiliki pedoman teknis yang ditetapkan oleh bupati/wali kota, dengan memastikan pengalokasian dana desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi dan/atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dan dituangkan dalam rencana kerja pemerintah desa..

"Prioritas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana desa adalah secara swakelola dengan menggunakan sumber daya/bahan baku lokal dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja asal desa setempat," katanya.

Sementara itu desa juga memperoleh Rp45 juta bantuan dana untuk pembelian kendaraan operasional bersumber dari dana bantuan keuangan khusus (BKK) APBD Riau 2024 dan pengadaan kendaraan tersebut langsung dilakukan oleh masing-masing pemerintah desa.

Anggaran yang diberikan tersebut dapat membeli dua unit kendaraan berupa sepeda motor. Satu untuk kepala desa dan satu unit lagi untuk Badan Pemusyawaratan Desa (BPD).

"Pembelian kendaraan roda dua itu bisa dilakukan sendiri oleh desa atau tidak difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten atau kota," demikian SF Hariyanto.