Israel beri Hamas satu minggu untuk setujui kesepakatan gencatan senjata

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Gaza

Israel beri Hamas satu minggu untuk setujui kesepakatan gencatan senjata

Massa berpawai menuju Perlintasan Erez untuk menyerukan pemberlakuan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza utara di Israel, Jumat (26/4/2024). Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) pada Jumat (26/4) mengumumkan keterbukaannya terhadap gagasan atau usulan untuk gencatan senjata permanen di Jalur Gaza sedangkan jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang masih berlangsung telah bertambah menjadi 34.356 orang. (ANTARA FOTO/Xinhua/JINI/Tomer Neuberg/pras.)

Washington (ANTARA) - Israel memberi waktu satu minggu kepada Hamas untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata atau pihaknya akan melanjutkan operasi militer di Rafah, menurut sebuah laporan pada Jumat (3/5).

Pernyataan tersebut disampaikan Israel di tengah perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo.

Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat Mesir menyampaikan pesan Israel kepada Hamas pada Kamis (2/5).

Para pejabat itu mengatakan bahwa Mesir bekerja sama dengan Israel dalam revisi usulan gencatan senjata dan disampaikan kepada Hamas akhir pekan lalu, namun pemimpin militer Hamas Yahya Sinwar belum menanggapinya, menurut laporan tersebut.

Sementara itu, delegasi dari kelompok Hamas Palestina diperkirakan akan mengunjungi Kairo pada Sabtu untuk membahas upaya gencatan senjata, menurut media Mesir pada Jumat (3/5).

Direktur CIA William Burns tiba di Kairo pada Jumat (3/5) untuk bertemu dengan para pejabat Mesir dan membahas tentang pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Saluran berita Al-Qahera yang dikelola pemerintah Mesir mengutip seorang pejabat senior Mesir yang mengatakan bahwa Mesir akan menerima delegasi dari Hamas pada Sabtu untuk membahas usulan gencatan senjata.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada Senin mengonfirmasi dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Arab Saudi bahwa ada usulan baru untuk gencatan senjata di Jalur Gaza yang diblokade.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga mengatakan bahwa Hamas memiliki usulan yang "luar biasa, luar biasa murah hati mengenai pihak Israel."

“Mereka harus mengambil keputusan – dan mereka harus mengambil keputusan dengan cepat. Saya berharap mereka akan mengambil keputusan yang tepat,” ujar Blinken.

Hamas diperkirakan menyandera lebih dari 130 warga Israel, sementara Tel Aviv menahan lebih dari 9.100 warga Palestina di penjara Israel.

Kesepakatan sebelumnya pada November 2023 mencakup pembebasan 81 warga Israel dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Usulan baru-baru ini dilaporkan menyarankan gencatan senjata selama enam minggu, di mana Hamas akan membebaskan 33 sandera, termasuk wanita, tentara wanita, orang lanjut usia, dan tawanan yang terluka, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah besar warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

Hamas menuntut pengakhiran serangan mematikan Israel di Jalur Gaza dan penarikan pasukan Israel dari wilayah tersebut untuk kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv.

Baca juga: Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza

Baca juga: Sejuta warga Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik


Sumber: Anadolu