Pemko Dumai Terjunkan 45 Petugas Pengawas Kesehatan Hewan Kurban

id pemko dumai, terjunkan 45, petugas pengawas, kesehatan hewan kurban

Pemko Dumai Terjunkan 45 Petugas Pengawas Kesehatan Hewan Kurban

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Pemerintah Kota Dumai Riau menurunkan 45 petugas pengawas kesehatan hewan kurban ke 60 titik pengumpulan hewan tersebut, menjelang pelaksanaan penyembelihan pada momen Idul Adha 1438 Hijriah nanti.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Dumai Hadiyono mengatakan, pengerahan petugas kesehatan ini untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat, terbebas dari penyakit dan layak konsumsi.

"Dua pekan kedepan tim pengawas memeriksa kesehatan hewan di lokasi pengumpulan mengantisipasi penyakit sapi dan belum cukup umur dijual," kata Hadiyono pada pers, Minggu.

Dijelaskan, selain menyebar petugas ke tujuh kecamatan, tim juga akan memeriksa kelayakan hewan kurban pada hari pemotongan momen Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah mendatang.

Permintaan hewan kurban, lanjutnya, diprediksi bakal naik, khususnya sapi hingga 10 persen dari 1.993 ekor tahun lalu, dan untuk memenuhi kebutuhan, akan didatangkan pasokan dari luar daerah.

"Persediaan kurban dari pedagang lokal hanya bisa memenuhi limabelas persen, dan kita harus mendatangkan stok dari luar seperti lampung, sumatera utara, sumatera barat dan jambi," ujarnya.

Pedagang hewan kurban dari luar daerah tersebut sejauh ini sudah ada mengajukan izin untuk memasok sapi ke Dumai, dan kondisi harganya perekor mengalami kenaikan.

Dia mengimbau pedagang melapor ke pemerintah sebelum dijual ke masyarakat, dan hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi akan ditandai agar masyarakat tidak salah membeli.

"Kami imbau masyarakat tidak salah beli kebutuhan kurban ini, dan carilah di tempat pengumpul hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi setelah diperiksa tim pengawas," ujar Hadiono.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Dumai Zainal Abidin meminta pemerintah antisipasi hewan kurban berpenyakit dalam Idul Adha 1438 H ini dengan meningkatkan pengawasan kesehatan, terutama didatangkan dari luar.

"Hewan harus bebas dari penyakit agar masyarakat tidak kuatir, karena itu pengawasan harus ada untuk menjamin ternak dipotong dalam kondisi sehat dan layak konsumsi," kata Zainal.