Selatpanjang (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, membina puluhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui pelatihan pengolahan aneka makanan berbahan baku sagu, guna pengembangan produk hilirnya.
"Stok sagu di Kepulauan Meranti sangat berlimpah, ini harus diolah menjadi komoditas pangan unggulan, bukan saja bagi kebutuhan lokal tapi regional. Salah satu cara yang ditempuh dengan meningkatkan produksi makanan berbahan dasar tepung ini," kata Sekretaris Daerah Kepulauan Meranti Yulian Norwis di Selatpanjang, Senin.
Menurut dia, potensi sagu yang melimpah ruah di Meranti saat ini dengan luas kebun mencapai 38.000 ha, mampu memproduksi tepung sagu kering sebanyak 200.000 ton per tahun.
Semua, kata dia, belum dimanfaatkan secara optimal oleh UMKM, khususnya untuk produksi aneka makanan dan minuman.
Bukti potensi itu belum dimanfaatkan dapat diukur dengan masih sedikitnya UMKM yang konsisten dan berkesinambungan memproduksi makanan dan minuman berbahan dasar olahan sagu. Selain itu makanan yang dihasilkan masih belum beragam dan dikemas secara menarik dan higienis.
"Padahal jika sagu diramu sedemikian rupa akan menjadi makanan dan minuman yang sangat nikmat, dan memiliki nilai ekonomi tinggi yang tak kalah penting paling sehat untuk dikonsumsi," tuturnya.
Makanya sebut dia lagi pelatihan ini sangat perlu dalam memberikan pengetahuan bagi UMKM agar dapat mengkreasikan sagu menjadi berbagai jenis produk makanan, selain jadi peluang besar yang harus diangkat terutama dalam menciptakan ketahanam pangan lokal.
Sekda berharap produksi makanan berbahan dasar sagu dapat ditingkatkan sebagai sebuah andalan daerah serta mampu menciptakan ketahanan pangan lokal, meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan dapat menjadi ciri khas Meranti di mata para wisatawan.
"Mari kita tingkatkan semua produk pangan sagu sebagai andalan Meranti mulai dari mencukupi pangan lokal dan menjadi oleh-oleh khas bagi para wisatawan," ucapnya.
Sekda berharap SKPD terkait dapat bersinergi dengan pelaku usaha dalam rangka pembinaan dan memfasilitasi pengembangan produk makanan olahan sagu, seperti melibatkan pihak ketiga yang sudah berpengalaman dalam membuat kemasan yang menarik dan higienis, membuat produk lebih tahan lama (awet), dan memperkenalkan dengan mengikut sertakan para pelaku UMKM di berbagai ivent pemeran.
"Semoga sagu yang merupakan hasil pertanian dan perkebunan andalan Meranti benar-benar menjadi sektor yang mampu menekan angka kemiskinan, yang didukung oleh industri-industri yang cukup besar yang mampu menghasilkan berbagai turunan sagu sebagai nilai tambah yang berdampak pada peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu Kadisperindag Meranti Azza Fahroni mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kepada UMKM berbahan dasar sagu, seperti dalam pelatihan kali ini, dengan melibatkan pelaku usaha makanan yang sudah mumpuni.
"Kami juga menggandeng Balai POM Pekanbaru dan Dinas Kesehatan selaku pihak yang dapat mengawasi tingkat higienis dan kesehatan dari produk makanan olahan sagu yang dihasilkan," tambahnya.