Giliran Kebun Sawit Jadi Kendala Dalam Pembangunan Tol Listrik Riau

id giliran kebun, sawit jadi, kendala dalam, pembangunan tol, listrik riau

Giliran Kebun Sawit Jadi Kendala Dalam Pembangunan Tol Listrik Riau

Pekanbaru (Antarariau.com) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Sumatera menyatakan proses pembangunan jaringan tol listrik Sumatera di Provinsi Riau terpaksa ditunda dibeberapa lokasi karena kendala dalam pembangunan tapak menara diarea kebun kelapa sawit PT Perkebunan Nusantara V.

Manajer Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Sumatera II Unit Induk Pembangunan II Sumatera Bagian Utara PT PLN, Rachmat Basuki, di Pekanbaru, Rabu, mengatakan pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V menghalangi pembangunan tapak menara (tower) di Desa Sungai Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar pada Selasa (18/7). Saat pihak kontraktor akan memulai kegiatan pembangunan, pihak PTPN V meminta agar pengerjaan tersebut dihentikan.

Dampaknya adalah pihak kontraktor pun tidak bisa melanjutkan pekerjaan. "Ketika tim mau mulai bekerja, tiba-tiba dihentikan oleh mandor perkebunan," ujar Rachmat.

Meski terpaksa menghentikan pengerjaan, pihak kontraktor juga tidak bisa meninggalkan lokasi pembangunan tapak "tower" karena material juga sudah berada di lokasi sejak sehari sebelum pembangunan dimulai.

"Selain material, alat-alat juga sudah ada di sana dan tidak mungkin ditinggalkan di sana," katanya.

Ia mengatakan PLN sangat menyayangkan insiden itu karena sudah melanggar kesepakatan bersama. Sebabnya, pada berita acara pertemuan pada 6 Juni 2017 antara jaksa pengacara negara Kejaksaan Tinggi Riau bersama pihak PLN dan PTPN V terkait mediasi pengadaan tapak "tower" T/L 150 KV PLTU Tenayan-Perawang, sudah ada kesepakatan yang membolehkan PT PLN tetap melanjutkan pelaksanaan pembangunan.

Dalam berita acara tersebut disebutkan bahwa pihak PTPN V tidak keberatan terhadap pekerjaan pembangunan tapak "tower" tersebut, namun harus sesuai dengan anggaran dasar dan standar prosedur operasi PTPN V.

Sementara itu, Humas PTPN V Risky Adriansyah, ketika dikonfirmasi menyatakan insiden yang terjadi adalah akibat salah komunikasi (miss communication) petugas dilapangan.

"Tidak ada masalah pada pembangunan tapak tower listrik oleh PLN di PTPN V. Memang sempat terjadi salah komunikasi karena vendor yang membangun tapak masuk ke lokasi kebun PTPN V tanpa koordinasi dengan manajemen setempat," katanya.

Risky memberi jaminan bahwa pihak kontraktor PLN pada saat ini juga sudah bisa melanjutkan pekerjaannya di Desa Sungai Galuh, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

Ia menambahkan bahwa pada prinsipnya PTPN V sangat mendukung program peningkatan elektrifikasi khususnya di Riau ini. "Kita menyadari kebutuhan listrik di Riau masih sangat besar. Untuk itu, perusahaan mendukung program yang dicanangkan pemerintah yang dilaksanakan melalui PT PLN," pungkas Risky.