Pekanbaru (Antarariau.com) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru menyoroti kinerja Dinas Perhubungan setempat yang tidak tegas menyikapi hadirnya bisnis transportasi beraplikasi dalam jaringan sejenis "gojek" dan "uber"di wilayah setempat hingga menimbulkan konflik.
"Harusnya Dishub dari awal lebih tahu apa mereka ada izin atau tidak," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
Karena sebut Romi tidak mungkin tiba-tiba "gojek" atau "uber" sebutan lazim transportasi beraplikasi di masyarakat ini hadir di Pekanbaru tanpa proses.
"Pastilah ada kantornya, ada proses penjaringan tenaga kerjanya," tanya Romi.
Ia juga heran mengapa selang waktu proses ini tidak terpantau oleh Dishub, tau-taunya sudah beroperasi di Pekanbaru dan menimbulkan penolakan bahkan konflik dengan para sopir taksi konvensional.
Romi menilai disini kinerja Dishub yang kurang tegas dan masa bodoh menyerahkan pengujian dan sistem coba-coba kepada publik atau masyarakat.
"Saya awalnya sudah dengar "gojek" ditentang, kini tau-tau hadir "uber", kami pertanyakan apakah mereka ada izin karena tidak pernah dilapori oleh Disbub," tegasnya.
Menurut Romi jika memang izin "gojek" dan "uber" belum ada diterbitkan sesuai aturan yang jelas, maka Dishub tegas saja langsung tidak memperbolehkan mereka beroperasi di Pekanbaru.
"Sebaliknya jika ada aturan Pekanbaru yang memperbolehkan, maka Dishub wajib mensosialisasikannya kepada masyarakat jika perlu melakukan peluncuran secara resmi," tegasnya.
Jangan seperti ini main kucing-kucingan entah siapa yang benar atau yang melanggar, apakah pengusaha yang memandai-mandai atau Dishub yang main coba-coba uji publis dengan pembiaran.
"Kami minta Dishub segera tegas dan ambil tindakan jangan jatuh korban dulu baru bertindak," tegasnya menambahkan.
Sementara itu salah satu warga Pekanbaru Yowana yang mengaku baru kembali dari Jakarta senang di tempat tinggalnya sudah hadir "uber"dan "gojek".
Menurut dia Pekanbaru sudah seperti Jakarta karenanya tranportasi "gojek" dan "uber" sudah hadir. Ia mengakui itu sangat dibutuhkan warga setempat selain bisa mengantar hingga ke depan rumah pelanggan. Juga jelas berapa biaya yang harus dibayarkan diawal sebelum memanfaatkan layanan itu.
"Saya senang Pekanbaru sudah kek Jakarta, jadi kemana-mana mudah dah cepat, serta aman," kata Yowana.
Ia juga mengaku tansportasi yang ada saat ini di Pekanbaru belum memadai dan bisa mengantarkan penumpang hingga depan rumah. Selain itu dari segi harga jelas ukurannya tergantung jauh dekat jarak.
"Yang konvensional suka-suka mematok harga bahkan cenderung mahal," tambahnya.
Berita Lainnya
Legislator Sumbar gali informasi pembebasan lahan tol di Pekanbaru
10 May 2023 9:56 WIB
Legislator Sumbar gali informasi pembebasan lahan Tol Pekanbaru-Bangkinang
08 May 2023 19:43 WIB
Legislator desak Pemko bangun penampungan sementara di Pasar Cik Puan
01 March 2023 17:24 WIB
Legislator desak Pemko bangun penampungan sementara di Pasar Cik Puan
28 February 2023 12:00 WIB
Jukir ilegal bikin resah masyarakat, Legislator: tertibkan
25 October 2022 20:05 WIB
Legislator perempuan ini sorot mitigasi dan penanganan banjir Pekanbaru
10 October 2022 19:00 WIB
Rencana lawatan Pejabat Pemko Pekanbaru ke Mesir tuai kritikan legislator
24 March 2022 20:41 WIB
Sindir keberangkatan pejabat Pekanbaru ke Mesir, Legislator: Masyarakat sedang sulit
23 March 2022 23:19 WIB