Legislator Sumbar gali informasi pembebasan lahan tol di Pekanbaru

id tol pekanbaru,tol padang,tol sumbar,dprd sumbar

Legislator Sumbar gali informasi pembebasan lahan tol di Pekanbaru

Jalan tol Pekanbaru-Bangkinang.  (ANTARA/HO-HK)

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Irsyad Syafar menggali informasi terkait pembebasan lahan di Tol Pekanbaru-Bangkinang di Provinsi Riau yang dinilai cepat sehingga bisa diterapkan di daerahnya.

Irsyad di Pekanbaru, Rabu, mengakui jika progres pembangunan ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang lebih cepat selesai dibandingkan ruas Tol Padang-Sicincin. Salah satu penyebab keterlambatan pembangunan ruas Tol Trans Sumatera di Provinsi Sumatera Barat yakni terkait pembebasan lahan.

"Padang-Sicincin saat ini progresnya baru 50 persen. Memang yang dari Pekanbaru ke Bangkinang lebih duluan selesainya. Sekarang Bangkinang-Pangkalan sedang pengerjaan. Kami juga menanyakan tadi (ke DPRD Riau) di Riau kenapa pembebasan lahan bisa lebih cepat," kata dia.

Menurutnya, proyek yang bersumber dari kucuran dana APBN ini mengalami keterlambatan di Sumbar, karena jalurnya banyak melewati pemukiman, pertanian dan tanah ulayat sehingga masyarakat keberatan untuk ganti rugi lahan.

Sementara itu, di wilayah Provinsi Riau justru ruas tol melewati perkebunan dan kawasan hutan sehingga lebih mudah untuk lahannya dialihfungsikan.

"Kita di Sumbar ini memang ruas jalan tol sangat banyak melewati tanah masyarakat. Sedikit sekali yang melewati perkebunan atau hutan, saya sudah beberapa kali lewat Tol Bangkinang-Pekanbaru. Begitu masuk, kiri kanan kebun sawit tidak ada lewat pemukiman masyarakat, wajar agak cepat pembebasannya, kalau di Sumbar dari Padang keSicincinmelewati rumah warga, sawah sehingga ada gejolak di masyarakat," kata dia.

Dia juga mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di Bukittinggi menuju Payakumbuh hingga Pangkalan yang mana jalan tol melewati lahan milik masyarakat.

"Saya rasa jumlah yang menerima ganti rugi di Sumbar jauh lebih banyak ketimbang Riau. Itu mengapa agak sulit untuk berkompromi. Kalau perkebunan sawit kan hak guna usaha jadi mudah untuk dibebaskan," ucapnya.

Meski begitu, dia mengimbau agar masyarakat kooperatif terhadap proses pembebasan lahan ini. Sebab, banyak keuntungan yang didapatkan jika akses jalan bebas hambatan ini segera dibangun dari Pekanbaru menuju Padang. Terutama keberadaan tol dapat menjadi lokomotif pergerakan perekonomian daerah.

"Kalau orang Riau lancar ke Sumbar kan meningkat pendapatan kita. Apalagi penjualan hasil tani semakin mudah didistribusikan. Kita berharap masyarakat bisa kerjasama bisa berkompromi. Karena ini untuk kemaslahatan yang lebih luas," katanya.