Pekanbaru (ANTARA) - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) menyatakan progrespembangunan tol sesi lingkar Pekanbaru kini baru 53 persen, sementara rentang Waktu pembangunan hanya tersisa 9 bulan lagi menjelang target kontrak Maret 2026.
Dari Panjang tol sesi lingkar Pekanbaru yang harus diselesaikan sepanjang 30,57 km dengan lebar 3,6 m dn tipe A, progres tol ini boleh terbilang lamban pembangunannya dari yang seharusnya.
Anditya Surya Arif Dinata Site Cost Commercial Manager (SCCM) Lingkar Pekanbaru, PT HKI mengungkapkan lamban nya pembangunan yang menghubungkan 3 Tol besar Pekanbaru -Dumai, Pekanbaru -Koto Kampar dan Tol Pekanbaru - Rengat akibat masih terdapat kendala pembebasan lahan.
"Memang lahan nya masih ada sengketa," kata Anditya Surya Arif Dinata di Pekanbaru,Jumat.
Ia menjelaskan ini menjadi salah satu tantangan PT HKI dalam menyelesaikan beberapa ruas tol yang dibangun selama ini di Riau.
Tidak jarang tim menemukan adanya lahan kawasan hutan, kawasan perusahaan bahkan perumahan warga yang enggan untuk dibebaskan. Seperti yang kini dialami saat pembangunan tol sesi lingkar Pekanbaru PT HKI masih terkendala beberapa titik sehingga pembangunannya harus menunggu.
"Lahan yang masih ada sengketa ini mempengaruhi pengerjaan kita, ada lahan punya masyarakat,punya perusahaan contoh di area Palas ada lahan PT Super TON, ada kawasan hutan lindung di Desa karya indah," bebernya.
Namun demikian PT HKI tetap bekerja maksimal untuk mengupayakan target pembangunan tercapai sesuai kontrak yang disepakati sejak awal, dengan melakukan pengerjaan di lahan yang lainnya yang sudah terbebas.
"Jika ada tantangan pembebasan lahan di beberapa titik, kami membuat di lahan baru," tambahnya.
Ia berharap semua pihak termasuk masyarakat pemilik lahan yang dilintasi tol sesi lingkar Pekanbaru segera memberikan ijin, sehingga progres pembangunan jalan penghubung 3 tol Utama di Riau ini bisa tersambung dan cepat di manfaatkan untuk layanan transportasi apalagi menjelang arus mudik libur hari keagamaan.
"PT HKI bekerja setelah lahan bebas, harapannya makin cepat lahan nya dibebaskan makin bisa di selesaikan target," ungkapnya.
Ia menambahkan selain lahan ternyata tantangan lainnya yang dihadapi oleh PT HKI dalam membangun sesi lingkar Pekanbaru yakni adyna Sungai Siak, sehingga dibutuhkan pembangunan jembatan yang membentang sekitar 200 meter.
"Tantangan yang PT HKI alami juga terkait medan yang dibangun melewati sungai, di Palas banyak bukit dan lembah, sehingga terjadi longsor, demikian juga pembangunan jembatan Siak itu hal baru. Karena selama ini hanya jembatan umum yang bentangannya 60 meter, kini jembatan Siak bentangannya 200 meter, di atas sungai saja 97,3 meter butuh ketelitian saat pembangunan jembatan biasa," bebernya Redy Trispada Putra, Site Engineering Manager (SEM) sesi lingkar Pekanbaru.
Untuk menjaga ekosistem alam tidak jarang PT HKI juga membangun tol layang.
"Seperti di daerah Rimbopanjang itu banyak gambut kami membangun tol layang, agar gambut nya tetap terjaga," tutup Redy.