Pekanbaru (ANTARA) - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha PT Hutama Karya (Persero), terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, bagian dari ruas Rengat–Pekanbaru, yang masih dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).Dengan tujuan guna mencapai target yang sudah ditetapkan pada kontrak bakal selesai tahun depan.
"Per Juni 2025, progres fisik proyek telah mencapai 57% dari total panjang 30 km," terang Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya di Pekanbaru, Senin.
Adapun lingkup pekerjaan HKI pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru ini yakni pengerjaan badan jalan tol, dua jembatan sungai, satu pasang rest area, kantor tol, serta tiga gerbang tol yang saat ini sedang dipercepat pengerjaan nya di lapangan.
Salah satu jembatan sungai yang tengah dikerjakan HKI adalah Jembatan Siak sepanjang 200 meter. Jembatan yang akan melewati Sungai Siak ini terletak di STA 193+200. Dalam tahapan konstruksinya, HKI menghadapi tantangan berupa kontur tanah rawa dan banjir luapan dari Sungai Siak yang kerap terjadi pada periode Desember hingga April.
Kontur tanah rawa di sekitar Jembatan Siak ini mengharuskan HKI membuat saluran drainase serta jalan akses untuk mengangkut material dan logistik pembangunan jembatan. Akses menuju lokasi proyek ditimbun menggunakan material sirtu agar dapat dilalui kendaraan.
Jalan yang dibangun di sisi kebun sawit ini juga dimanfaatkan warga untuk beraktivitas.
Menanggapi isu pengerukan material sirtu pada jalan akses yang telah dibangun HKI, Project Manager Tol Lingkar Pekanbaru Rully F. Santoso menyampaikan bahwa jalan akses yang telah dibangun HKI tetap dipertahankan agar dapat digunakan oleh warga sekitar.
"Kemarin sempat dilakukan pemindahan sebagian material sirtu dari jalan akses dekat Sungai Siak untuk keperluan pembangunan jalan akses baru. Namun jalan akses lama tetap kami pertahankan dan telah dirapikan Kembali, sehingga masih dapat digunakan oleh warga seperti biasa," ujar Rully.
Trase Jalan Tol Lingkar Pekanbaru melintasi Jalan Pemuda yang kerap digunakan warga untuk beraktivitas. Di titik ini, tol dibangun dengan clearance 4 (empat) meter sesuai desain. Untuk mengakomodasi kendaraan besar yang melintas, HKI menyediakan jalan akses alternatif di STA 192+800 atau sekitar 100 meter dari Jalan Pemuda, dengan clearance lebih dari 5 (lima) meter.
"Kami imbau warga yang membawa truk atau kendaraan besar untuk menggunakan jalan alternatif ini, sedikit berbelok dari Jalan Pemuda," ujar Project Manager Tol Lingkar Pekanbaru, Rully F. Santoso.
Sebagai kontraktor dalam proyek strategis nasional, HKI mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta penerapan teknologi konstruksi modern dalam pelaksanaan proyek. Proyek ini tidak hanya bertujuan membangun infrastruktur konektivitas, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Aditya menyampaikan bahwa pendekatan HKI dalam pembangunan tidak berhenti pada aspek teknis semata. Proyek ini lakukan sebagai upaya mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
"HKI memastikan setiap tahapan pekerjaan dilaksanakan dengan memperhatikan manfaat sosial yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Riau," ujar Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya.
Perlu diketahui, Tol Lingkar Pekanbaru ini akan menghubungkan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang dengan Tol Pekanbaru-Dumai. Hal ini tentunya akan meningkatkan konektivitas dan mempersingkat waktu tempuh masyarakat di sekitar Riau.
Konektivitas yang dihadirkan Tol Lingkar Pekanbaru nantinya diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat Riau.
Dengan akses transportasi yang lebih mudah, distribusi logistik menjadi lebih efisien dan waktu tempuh perjalanan masyarakat semakin singkat. Proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan wilayah Riau ke depan.