Rengat (Antarariau.com) - Ahli sejarah dari negara Jiran Malaysia Datok Don Abdullah Bin Hussin (52) bertandang ke Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau untuk mengunjungi tokoh adat dan sejumlah situs budaya di sejumlah wilayah setempat.
" Ia didampingi sejumlah tokoh Indragiri Hulu berwisata ke Makam Raja Narasinga II di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat dan berdialog dengan sesepuh setempat," kata salah satu tokoh adat yang bergelar Datuk Temenggung Indragiri Hulu Encik Suherman didampingi Tabib Udin di Rengat, Sabtu.
Ia mengatakan, Dotok Don Abdullah sudah sering berkunjung ke Indragiri Hulu, ini salah satu kegiatan dalam rangka melestarikan situs sejarah kerajaan Indragiri yang sudah dikenal luas selain untuk menunjukan rasa kepedulian akan sejarah.
Masyarakat Indragiri Hulu harus bangga ada pihak yang ikut memberikan Perhatian dan kepedulian, untuk itu juga diminta semua pihak memberikan kepedulian yang sama, agar objek wisata lokal dan sejumlah situs bersejarah dapat dikenal luas.
" Semua pihak sebaiknya memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan puluhan aset daerah yang bernilai tinggi," sebutnya.
Ia juga mengatakan, dalam kunjungan itu Datok Don Abdullah Bin Hussin berkesempatan mengunjungi beberapa makam seperti Komplek Pemakaman Raja Narasinga ll, Makam Raja Usman Padillah bergelar Tun Kecik Mangkubumi Indragiri, Makam Panglima Perang Indragiri Andi Sumpu Muhammad bergelar Jukse Besi.
" Ini makam merupakan aset yang tidak ternilai harganya, Pemerintah Daerah akan merugi jika tidak memelihara kompleks makam Raja Narasinga ll ini," ujarnya.
Kepada pengelola juga ia berharap agar menyediakan papan di masing-masing makam yang memuat, nama, serta jabatan dan sejarah kehidupan (otobiografi) dari pemilik makam tersebut.
Selain itu kepada akademisi dan universitas setempat kembali disarankan untuk membuat kajian-kajian tentang keberadaan makam-makam di kompleks Makam Raja Indragiri.
" Salah satu dari makam yang ada di komplesk pemakaman ini yaitu Makam Panglima Perang Indragiri Andi Sumpu Muhammad bergelar Jukse Besi merupakan salah seorang pejuang yang ikut membebaskan Malaysia," terangnya.
Tokoh masyarakat yang bergelar Panglima Indragiri Tamsur mengatakan, jika dari negara jiran Malaysia memberikan rasa kepedulain terhadap sejumlah situs sejarah, sebaiknya juga semua masyarakat maupun instansi terkait memberikan perhatian serius untuk memelihara dan melestarikan aset daerah tersebut.
" Ini salah satu motivasi bagi masyarakat untuk ikut menjaga," ujarnya.
Menurut Tamsur, selain situs bersejarah juga perlu diperhatiakan pelestarian adat budaya seperti prosesi pengangkatan Raja, mandi belimau dan lain sebagainya.