Pekanbaru (Antarariau.com) - Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen mengatakan bahwa hilangnya beberapa benda pusaka yang menjadi koleksi Museum Sang Nila Utama merupakan salah satu musibah di daerah itu.
"Musibah tidak hanya banjir dan longsor, kehilangan benda pusaka ini juga merupakan musibah karena terkait dengan sejarah dan budaya," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen di Pekanbaru, Rabu.
Selain itu, lanjutnya kerugian yang diakibatkan oleh kehilangan ini juga tidak dapat dihitung dan diukur.
"Ketika dilaporkan kepada pihak kepolisian, hal yang ditanyakan adalah kerugian materi, sedangkan benda sejarah itu tidak ternilai harganya bagi daerah," ujarnya.
(Baca Juga: Siapakah Pencuri Tujuh Benda Pusaka Museum Riau??)
Oleh sebab itu, katanya ke depan ia berharap adanya kesamaan persepsi mengenai pentingnya keberadaan benda-benda pusaka itu.
"Tidak hanya itu, saya secara pribadi juga mengajak rekan-rekan yang ada di dinas kebudayaan untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap benda-benda peninggalan sejarah dan lebih bertanggungjawab untuk menjaga benda-benda koleksi sejarah," paparnya.
Ia menyampaikan bahwa kejadian ini juga telah disampaikan kepada Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
"Dan Pak Gubernur mengatakan bagi siapapun yang mengambil barang sejarah itu untuk segera mengembalikannya, karena benda-benda sejarah itu memiliki nilai yang sangat penting untuk Riau," jelasnya.
Terkait pengamanan, lanjutnya terdapat CCTV di Kawasan museum, namun sedang dalam kondisi tidak berfungsi.
"Oleh sebab itu, ke depan akan dilakukan peningkatan keamanan museum, agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang," ujarnya.
Sebelumnya, delapan dari 119 koleksi benda pusaka Museum Sang Nila Utama milik Pemerintah Provinsi Riau dinyatakan hilang berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Museum.
Delapan benda pusaka yang hilang itu adalah empat bilah Keris Melayu, Pedang Melayu Sondang, Piring Seladon Emas, Kendi VOC, dan Kendi Janggut.
Delapan benda pusaka itu hilang saat berada di ruang penyimpanan atau gudang, sedangkan sebuah keris Melayu hilang saat berada di gedung utama museum.
Berita Lainnya
Ahli sebut kerugian kerusakan lingkungan akibat kasus timah capai Rp271,06 triliun
20 February 2024 14:09 WIB
BPBD: Kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan di Bangka Belitung capai Rp150 miliar
02 November 2023 12:10 WIB
Kerugian sektor pertanian akibat bencana banjir Karawang sekitar Rp2,6 miliar
14 March 2023 10:00 WIB
Pemimpin keuangan G20 akan ukur kerugian ekonomi global akibat perang Ukraina
24 February 2023 10:03 WIB
Kerugian ekonomi akibat bencana banjir di Pakistan lebih 30 miliar dolar AS
06 December 2022 13:16 WIB
Praktisi: Kerugian akibat bencana perlu dihitung
16 November 2022 15:08 WIB
Kerugian akibat banjir dan longsor di Kabupaten Lebak capai Rp23 miliar
19 October 2022 16:34 WIB
Kerugian sektor perikanan budi daya akibat banjir di Aceh Timur Rp12 miliar
16 January 2022 18:44 WIB