Pekanbaru (Antarariau.com) - PT PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau mengingatkan warga Kabupaten Kampar yang berdomisili di sekitar sungai agar mewaspadai luapan air waduk sungai akibat dibukanya satu pintu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang.
"Telah terjadi peningkatan debit air di Waduk PLTA Koto Panjang dari 23-28 Maret dimana jumlah air yang masuk atau inflow naik tajam dari rata-rata 300 meter kubik per detik menjadi 800 meter kubik per detik," kata Manajer SDM dan Humas PLN Riau-Kepri Dwi Suryo di Pekanbaru, Rabu.
Dwi mengemukakan dengan kondisi cuaca saat ini curah hujan tinggi maka dikhawatirkan jumlah air yang masuk akan bertambah terus karena pernah menyentuh 1.500 meter kubik per detik pada 28 Februari malam.
"Per hari ini 1 Maret level permukaan air di Waduk Koto Panjang sudah 79,78 meter dari permukaan air laut (mdpl)," terangnya.
Sementara, kata Dwi, penggunaan air waduk bagi penggerak turbin PLTA Koto Panjang atau out flow hanya 350 meter kubik per detik.
"Dengan kecenderungan inflow demikian maka dimungkinkan besok pagi bisa 80 diatas permukaan laut (mdpl)," tuturnya.
Menurut Dwi, Waduk Koto Panjang memiliki batas aman ketinggian permukaan air 82,5 mdpl. Jika melebihi maka harus diambil keputusan untuk mengurangi dengan cara membuka salah satu pintu air.
"Kami mau lakukan pembukaan pintu air bila tinggi muka Waduk Koto Panjang menyentuh angka 82,5 mdpl," tegasnya.
Dwi mengatakan PLN sudah memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat Kampar yang berdomisili di tepian sungai agar bersiap-siap kalau-kalau ada luapan akibat pembukaan pintu waduk karena air yang masuk ke Waduk Koto Panjang cukup deras.
"Kami peringatkan untuk tidak bermain-main di sekitar bantaran sungai karena kemungkinan ada luapan sewaktu-waktu. Kalau permukaan air melebihi batas aman otomatis satu pintu dibuka langsung," ucapnya pula.
Sebab jika tidak dilakukan segera dampaknya lebih berbahaya baik bagi waduk yang dikhawatirkan bisa jebol.
"Termasuk pemukiman warga disisi waduk akan kebanjiran itu sangat membahayakan lagi," tegasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar Santoso sudah menerima informasi tersebut secara resmi.
"Camat diminta memberitahu Kepala Desa atau Lurah agar waspada banjir," ucapnya.
Selain itu Kepala Desa juga diminta mempersiapkan tempat pengungsian dan jalur evakuasi serta mengamankan barang yang mudah rusak terkena air.