Pekanbaru (Antarariau.com) - Bank Indonesia Provinsi Riau bertekat perangi gejolak inflasi disebabkan sumbangan bahan pangan dengan membagikan bibit cabai keriting kepada ibu-ibu anggota PKK di Kota Pekanbaru.
"Tahap awal ini ada 5.000 batang bibit cabai keriting organik yang kami bagikan," kata Kepala BI Riau Siti Astiyah usai acara penyerahan bantuan bibit cabai keriting di polibag kepada ibu PKK di Pekanbaru, Kamis.
Siti Astiyah mengemukakan dengan pemberian bibit cabai ini BI ingin memerangi inflasi pangan.
Menurut Siti inflasi Riau tahun lalu cukup tinggi dan ini disebabkan harga pangan. Salah satunya cabai keriting.
"Tahun lalu inflasi pangan Riau sangat tinggi, kita tidak ingin itu terjadi lagi, target kita 2017 inflasi pangan Riau tidak melebihi dari provinsi lain," urai Siti.
Karena itu sebut Siti perlu upaya untuk mencapai salah satunya dengan gerakan menanam cabai bagi setiap rumah tangga melalui ibu PKK di Pekanbaru.
"BI berharap 2017 inflasi itu maksimal 4 persen tidak sebesar tahun lalu 5,7 persen," tegasnya.
Menurut Siti dengan disebarnya bibit cabai keriting bagi ibu rumah tangga ini diharapkan setiap rumah tangga akan memproduksi cabai.
"Jadi nantinya ibu-ibu tidak perlu lagi membeli cabai keriting ke pasar lagi, sehingga harga tidak akan mahal," ucapnya pula.
Siti menambahkan untuk gerakan menanam cabai ini BI memberikan 10 polibag bibit cabai untuk setiap keluarga di Pekanbaru.
Ia berharap dalam lima bulan kedepan semua bibit tersebut akan panen. Sehingga harga cabai saat puasa dan lebaran tidak mahal.
"Syukur bisa harga Rp30.000 saat Idul Fitri," tuturnya pula.
Ditanya apakah cara ini akan menjamin harga cabai saat puasa dan Idul Fitri akan rendah, Siti menambahkan itu harapan BI. Namun harusjuga dibarengi keinginan dan semangat kaum ibu rumah tangga untuk memelihara bibit cabai yang diperolehnya.
"Semoga ibu-ibu ini semangat rajin memupuk, menyiram dan merawat cabai yang dibagikan," katanya menambahkan.
Ditempat yang sama Kadis Pertanian dan Peternakan Pekanbaru El Syabrina membenarkan pemberian bibit cabai keriting ini program strategis menekan inflasi.
"Karena pola konsumsi masyarakat Sumatera termasuk Riau itu suka makan cabai sebagai bahan bumbu masakan, sehingga berapapun harganya selalu dibeli," ucap El Syabrina.
Dengan pola itulah maka tingkat kebutuhan cabai warga Pekanbaru jika di rata-ratakan mencapai 5 gram perorang per hari.
"Bisa dibayangkan kebutuhan cabai Pekanbaru setahun," ucap El.
El menambahkan pihaknya menyambut baik program BI ini akan bisa membantu pemerintah juga untuk menaikkan produksi cabai lokal.
Sekedar informasi ibu-ibu PKK ini sebelumnya sudah mendapat pelatihan tentang menanam cabai keriting oleh BI.
Kala itu tiap kelurahan di Kota Pekanbaru mengutus 10 kaum ibu anggota PKK untuk dilatih tata cara menanam, merawat dan memupuk cabai keriting.
BI telah melatih kaum ibu dari 11 kecamatan se-Pekanbaru.
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB