Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru akan mengoperasikan 90 unit bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) bantuan hibah dari Kementerian Perhubungan tahun 2017 untuk melayani rute yang sudah ditinggalkan pengelola sebelumnya.
"Insya Allah 2017 semua bus bantuan hibah yang sudah kami terima akan dioperasikan," kata Kadishub Pekanbaru Arifin Harahap, di Pekanbaru, Minggu.
Arifin menjelaskan tahun ini pihaknya mengupayakan semua bus bantuan yang sudah diterima bisa beroperasi menggunakan dana pada APBD daerah itu.
"Kami sudah anggarkan pada APBD 2017, selama ini belum bisa beroperasi karena biaya tidak ada," kata dia pula.
Lebih jauh dia menjelaskan, bus bantuan hibah itu akan mengisi semua rute koridor yang sudah dilalui TMP di bawah operator Perusahaan Daerah Pembangunan sebelumnya.
Karena pengelolaannya sudah diambil alih, maka pihaknya hanya tinggal menggantikan dengan bus hibah yang kondisinya masih baru.
Memang diakuinya penggantian operasional bus sewa dengan bantuan hibah milik Dishub tidak serta merta bisa dilakukan, dikarenakan biaya tidak dianggarkan sebelumnya.
"Karena itu, tahun ini sudah kami ajukan semua biaya, maka akan segera cair," katanya lagi.
Ia meyakini bahwa jika 90 unit bus hibah tersebut sudah beroperasi maka pelayanan penumpang TMP akan kembali normal.
Menurutnya, saat ini terhitung 1 Januari, baru 30 unit bus bantuan hibah ukuran besar beroperasi akibat keterbatasan biaya. Namun ke depan semua akan dimaksimalkan, katanya pula.
Ia menyebutkan Pemkot Pekanbaru saat ini sudah memiliki 95 bus hibah dari Kementerian Perhubungan.
Sebanyak 95 bus tersebut sebanyak 20 unit ukuran besar hibah tahun 2012, kondisinya saat ini separuh sudah rusak dan mangkrak di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) serta setengah lagi sudah diservice tahun lalu dan langsung dioperasikan.
Selanjutnya, ada 50 unit bus ukuran besar hibah 2015 yang kini baru beroperasi 20 unit karena keterbatasan anggaran atau 30 unit masih mangkrak.
Terakhir ada 25 unit bus ukuran tiga perempat hibah Kementerian Perhubungan dua pekan lalu, juga kini masih mangkrak di BRPS.
"Jadi sekitar 90 unit nanti semuanya bisa digunakan," katanya lagi.
Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) Pekanbaru dengan operator PD Pembangunan dengan pola sewa/kontrak tahunan.
Berjalan tiga tahun nilai kontrak 50 unit bus dengan biaya sekitar Rp19,5 miliar tersebut dinilai terus membuat perusahaan pelat merah tersebut merugi.
Seiring itu, Pekanbaru banyak memperoleh bus bantuan hibah kementerian justru karena anggaran malah dibiarkan mangkrak di Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Pemkot Pekanbaru memutuskan, terhitung 1 Januari 2017 memutus kontrak kerja sama sistem sewa TMP serta mengambil alih operator dari PD Pembangunan ke Dishub setempat.
Berita Lainnya
Kadishub Pekanbaru Bantah Adakan Rute Baru TMP
25 June 2018 12:15 WIB
Kadishub Pekanbaru Bantah Tutup Mata Atas Pungli
17 May 2018 14:40 WIB
Kadishub Pekanbaru Enggan Berkomentar Panjang Terkait Kecelakaan Naas Bus TMP
03 April 2018 14:15 WIB
Kadishub Pekanbaru Dinilai Ikut Bertanggung Jawab Soal Penggelapan Miliaran Rupiah
15 November 2017 23:30 WIB
Kapolri: 2017 Semua Polda Sudah Memasang Tabel Denda E-Tilang
28 January 2017 11:55 WIB
Dandim Aceh Tenggara Ajak Semua Pihak Amankan Jalannya Pilkada 2017
03 January 2017 22:50 WIB
Januari 2017, Semua Tiang KRI Bima Suci Terpasang Sempurna
24 December 2016 13:30 WIB
Gubri Imbau Semua Pihak Sukseskan Pilkada 2017
26 October 2016 21:17 WIB