Pekanbaru (Antarariau.com) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau andra Sjafril menyebutkan, ketersediaan dokter spesialis di kawasan setempat belum ideal yakni baru berjumlah tujuh per 100.000 penduduk.
"Jumlah perbandingan dokter spesialis di Riau baru 7/100 ribu penduduk yang idealnya yakni 12/100 ribu penduduk," kata Andra Sjafril di Pekanbaru, Senin.
Andra mengatakan, pemenuhan tenaga medis khususnya SDM doktet tertumpuk di daerah tertentu misalnya di kota Pekanbaru dengan rasio 14 untuk 100 ribu penduduk, sedangkan kabupaten belum terpenuhi.
Meski begitu, Andra mengatakan Pemprov Riau terus fokus untuk melakukan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh kabupaten/kota khususnya wilayah perdesaan agar mendapat akses pelayanan kesehatan secara cepat.
Saat ini, berdasarkan data dari Dinkes Riau tercatat terdapat 211 Puskesmas, 71 Rumah Sakit baik RS swasta maupun RS milik pemerintah. Sedangkan menurut klasifikasinya lima sudah masuk dalam kelas B termasuk Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad, Kota Pekanbaru yang merupakan RS milik pemerintah.
Kekurangan dokter spesialis juga disiasati dengan mendorong peningkatan status di bidang kesehatan yang terkelola dengan baik. Pemprov Riau telah berjanji akan melakukan pemerataan kesehatan terkhusus dalam pembangunan dan perbaikan Pukesmas sebagai pelayanan tingkat dasar kesehatan.
Pemerintah Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Gubenur Riau Arsyadjuliandi Rachman berkomitmen untuk melakukan penguatan pelayanan kesehatan primer di mulai dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai garda terdepan yang dapat menyentuh masyarakat terutama di kawasan perdesaan.
Melalui dana yang dikucurkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk melakukan renovasi dan pembangunan Puskesmas diharapkan Andi Rachman, sebagai alternatif memutus antrian panjang jika berobat ke Rumah Sakit.
"Masyarakat berbodong-bondong berobat ke RS, mengatasi persoalan ini maka perlu ditingkatkan Pukesmas sebagai wadah pelayanan kesehatan primer," sebut Gubernur yang akrab disapa Andi Rachman beberapa waktu lalu.
Oleh: Diana Syafni