Saksikan FIKR 2016, Ada Demonstrasi Pemerasan Susu Kambing Organik

id saksikan fikr, 2016 ada, demonstrasi pemerasan, susu kambing organik

Saksikan FIKR 2016, Ada Demonstrasi Pemerasan Susu Kambing Organik

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pelaku industri kreatif "Susu KambingOrganik Hasya" menjanjikan demonstrasi langsung pembuatan produkbuatannya dengan menghadirkan kambing hidup pada acara FestivalIndustri Kreatif Riau 2016, di pelataran Kantor Perwakilan BankIndonesia Provinsi Riau, Pekanbaru.

"Saya akan bawa satu ekor kambing supaya pengunjung nanti bisa melihatbagaimana proses pemerasan susunya, dan supaya meyakinkan bahwa susuorganik kami asli dari kambing langsung," kata pelaku industri kreatif"Susu Kambing Organik Hasya", Roni, kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Pelaku usaha Susu kambing Hasya adalah salah satu peserta pada FestivalIndustri Kreatif Riau 2016. Festival ini terselenggara atas kerjasamaKantor Berita Antara Biro Riau, Bank Indonesia Provinsi Riau danSinarmas Group. Festival Industri Kreatif Riau 2016 akan berlangsungpada 17 Desember 2016 di Pelataran Parkir BI Perwakilan Riau JalanJenderal Sudirman, Pekanbaru mulai pukul 08.00 WIB. Bersamaan dengan

itu juga digelar seminar di lantai tiga ruang serbaguna BI Riau.

Roni bersama saudaranya bernama Ela, yang bermukim di Jalan PahlawanNo. 17 Kota Pekanbaru, kini lebih memilih memelihara kambing untukjadi usaha susu segar, ketimbang bekerja menjadi buruh karena bisamenghasilkan pendapatan hingga Rp350.000 per hari. "Saya sambil kuliahberdagang susu segar, abang yang memelihara kambingnya," kata Ela.

Ia menjelaskan menggeluti usaha produk susu kambing segar sangatberpotensi dan menguntungkan di Pekanbaru karena tergolong masihsangat jarang, dan susu kambing di Pekanbaru kebanyakan didatangkandari Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.

Sementara itu, permintaan susu kambing segar sangat banyak dan hargajualnya jauh lebih bagus ketimbang susu sapi. "Susu kambing segardijual Rp70.000 per liter sementara susu sapi hanya Rp20.000 perliter," terangnya.

Ia mengakui tiap hari melakukan pengolahan sederhana terhadap susukambing hasil perahan sang abang. Tentunya dengan menerapkan polasterilisasi terlebih dahulu terhadap puting kambing, pemerahan susudilakukan tiap pagi oleh abangnya. Setelah ditampung pada tabungsteril, Ela melakukan proses penyaringan dan pengemasan ke dalam botolkhusus yang sudah di label merek.

Ela mengaku kini abangnya memelihara 30 ekor kambing betina yangkhusus untuk menghasilkan susu segar. Tiap harinya usaha ini mampumenghasilkan lima liter susu kambing segar, dengan harga jual per

liter Rp70.000 sementara untuk kemasan botol 340 mililiter dihargaiRp25.000.Untuk proses pemasaran, ia mengatakan tidak hadapikesulitan karena sudah dikenal.

Selain melayani penjualan untuk kemasan botol yang dihargai Rp25.000per botol. Ternyata pihaknya juga menerima pesanan untuk Jumlah besar.Ia menjamin susu segar kambing produksinya tidak dicampur apapun, baikperasa, maupun pengawet, apalagi dioplos. Karena itu, produk inisangat cocok bagi penyembuhan penyakit kolesterol dan untukmetabolisme tubuh, asma, kanker, bisa juga pengganti air susu ibu(ASI).

"Kami menyediakan susu segar kambing dalam dua sajian dingin dan beku.Kalau yang cair tahan dua hari di kulkas, sementara jika beku tahansebulan," ucapnya.

Ditanya upaya menyajikan dalam bentuk "kefir", atau susu yang sudahdipermentasi, Ela menambahkan pihaknya sejauh ini belum berniat untukkearah sana. Sebab dalam bentuk segar saja sudah habis terjual.

"Sepertinya lebih banyak yang membutuhkan susu segar," katanyamenambahkan.