Tembilahan, (Antarariau.com) - Petani kebun di Indragiri Hilir masih menggunakan alat-alat tradisional untuk membasmi hama yang menyerang tanaman perkebunannya.
"Beberapa alat tradisional yang digunakan seperti tombak, jaring dan perangkap," kata Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir Ramdani di Tembilahan, Rabu.
Ia mengatakan petani di Kabupaten Indragiri Hilir memilih menggunakan alat berupa jaring dan perangkap untuk membasmi hama yang mengganggu perkebunan mereka karena dinilai lebih efektif.
"Penggunaan jaring dan perangkap ini tidak hanya efektif tetapi dari sisi lingkungan juga lebih aman dibandingkan dengan penggunaan zat kimia," ujarnya.
Ia menerangkan jaring dan perangkap ini berupa jaring babi, jaring monyet dan perangkap monyet. Namun untuk hama kecil, petani tetap menggunakan pestisida.
"Babi dan monyet ini dapat merusak berbagai tanaman perkebunan di Indragiri Hilir, seperti tanaman kelapa, kelapa sawit dan tanaman tumpang sari misalnya jagung, babi dan monyet ini dapat memakan umbut tanaman," jelasnya. (ADV)
Berita Lainnya
Disbun: Petani sawit harus bermitra dengan perusahaan
25 April 2022 19:16 WIB
Disbun Inhil Bagikan Alat Perangkap Hama Kepada Para Petani
13 December 2016 22:30 WIB
Disbun: 80 Persen Warga Inhil Adalah Petani Kelapa
18 November 2016 21:40 WIB
Disbun Harapkan Petani Ikut Menjaga Fasilitas Daerah
21 October 2016 16:25 WIB
Disbun: 70 Persen Masyarakat Inhil Petani Kebun
04 October 2016 17:05 WIB
Disbun: Petani Inhil Basmi Hama Dengan Cara Tradisional
23 September 2016 17:05 WIB
Disbun: Petani Kebun Inhil Rutin Produksi Kopra
21 September 2016 17:00 WIB
Disbun: Hama Kumbang Resahkan Petani Kelapa Inhil
30 June 2016 14:58 WIB