Limbah Kulit Sagu Jadi Opsi Untuk Penghasil Energi Massa

id limbah kulit, sagu jadi, opsi untuk, penghasil energi massa

Limbah Kulit Sagu Jadi Opsi Untuk Penghasil Energi Massa

Selatpanjang (Antarariau.com) - Limbah kulit sagu di Kepulauan Meranti mulai dilirik investor PT Nusantara Berkah untuk diolah menjadi energi panas (Biomassa) listrik yang murah dan ramah lingkungan.

"Potensi limbah sagu Meranti cukup besar di Kabupaten Meranti untuk dijadikan bahan baku Gasifikasi yang akan menghasilkan Syintetic Gas (Sygas) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)," kata Senior Electrical Enginer PT Nusantara Perkasa Djoko Budi Waluyo di Meranti, Rabu.

Djoko Budi Waluyo menjelaskan dengan potensi tersebut makanya PT Nusantara Berkah berencana akan menanamkan investasi pengolahan limbah sagu jadi energi listrik dengan kapasitas empat Megawatt.

Menurut dia dari data yang terdapat di Dinas Kehutanan Kabupaten Meranti, potensi limbah sagu berupa kulit, batang dan ampas sagu yang berasal dari sekitar 60 kilang Sagu yang tersebar di beberapa kecamatan Meranti seperti Tebing Tinggi Timur, Pulau Merbau, Tebing Tinggi Barat dan lainnya, mencapai sembilan juta ton per tahun.

"Jika potensi ini dimanfaatkan dan diolah menjadi Biomassa atau Syintetic Gas sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Teknologi Gasifikasi, mampu menghasilkan energi listrik hingga sembilan Megawatt," terangnya.

Karena itu sambung dia potensi inilah yang dilirik oleh pihaknya, hingga pada taraf berencana akan menghimpun dana luar negeri untuk mendirikan Pembangkit Listrik PLTBm Teknologi Gasifikasi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Djoko mengatakan, pihaknya akan mencoba membangun PLTBm Teknologi Gasifikasi yang ditargetkan di dua lokasi di wilayah Dorak dan Alai. Dengan pertimbangan di lokasi itu terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD Gogok) dan ketersediaan bahan baku limbah kulit sagu.

"Namun dari hasil perbincangan dengan Dinas Kehutanan dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Meranti, lokasi yang cukup layak adalah di Alai karena berdekatan dengan Pembangkit Milik PLN sebagai Mitra kerja Pembelian Listrik," katanya.

Ia menambahkan untuk progres pembangunan sendiri kini pihaknya sedang melakukan survei dan study kelayakan.

Di sisi lain Kepala Dinas Kehutanan Meranti, Murod, berpesan apa yang dipaparkan jangan hanya sekedar retorika atau angan-angan saja, tapi hendaknya dengan keseriusan diwujudkan agar nyata.

Apalagi dari pengalaman yang sudah-sudah banyak perusahaan dengan rencana dan maksut yang sama tidak menindaklanjuti rencananya.

Hanya sekedar ingin mendapatkan kemudahan dari Pemda untuk pengurusan Izin Prinsip sebagai modal pencairan dana asing.

"Kami sangat mendukung keinginan dari PT. Nusantara Berkah, namun kami ingin melihat ada tidaknya keseriusan dari perusahaan untuk melakukan investasi, dari pengalaman kami, banyak yang hanya memanfaatkannya untuk mendapatkan izin prinsip pencairan dana saja," ujar Murod.