Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan satu hot spot atau titik panas terdeteksi berada di daratan Sumatera.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, di Pekanbaru, Selasa, menyatakan titik panas muncul kembali setelah seharian kemarin Sumatera dinyatakan nihil.
"Pukul 07.00 WIB pagi ini, satelit mendeteksi satu titik panas berada di Sumatera pada wilayah Provinsi Bengkulu," katanya lagi.
Menurutnya, hal itu berdasarkan hasil analisa BMKG serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dari pantauan satelit milik NASA, Terra maupun Aqua.
Ia menjelaskan, titik panas terakhir terpantau akhir pekan lalu terdeteksi enam titik dengan wilayah sebaran pada dua provinsi, yakni lima titik di Jambi dan satu titik di Riau.
"Sedangkan pagi ini, satelit milik NASA menyatakan nihil untuk wilayah di Riau baik titik panas atau titik api," ujar Slamet lagi.
Meski terpantau nihil titik panas di Riau, namun Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau menegaskan tetap melakukan patroli udara secara rutin untuk memantau keberadaan titik api.
"Walaupun setiap hari kami terima jumlah titik api dari BMKG, tetapi patroli secara rutin tetap dilakukan," kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau Edwar Sanger.
Hingga Jumat (14/10), Satgas Karhutla Riau mencatat 3.810 hektare lahan telah hangus terbakar, dan menetapkan total 95 tersangka dari 74 perkara, dua kasus di antaranya diduga dilakukan oleh korporasi.
Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla selama enam bulan atau terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.