Pekanbaru (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengklaim bahwa PT Riau Petroleum saat ini sedang menggarap pengelolaan ladang minyak di Blok Siak di tiga kabupaten provinsi itu.
Tapi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Riau, Masperi di Pekanbaru, Kamis, belum bisa memberikan keterangan secara rinci terkait blok yang dikuasai oleh PT Pertamina Hulu Energi sejak tahun 2014 itu.
"(Jika) Itu tak bisa mereka lakukan, tentu kita akan lakukan adjustment (atur) lagi susunan direksinya," ucapnya.
Seperti diketahui, PT Riau Petroleum sebagai salah satu badan usaha milik daerah di sektor minyak dan gas bumi (migas) hingga saat ini belum memberikan kontribusi terhadap Pemprov Riau selaku pemegang saham.
Padahal pendirian perseroan tersebut dilakukan berdasarkan Perda No. 09/2002 dengan modal awal Rp7,5 miliar, mengingat CPP Blok berakhir masa kontrak antara pemerintah dan PT Chevron Pacific Indonesia.
Kehadiran BUMD sektor migas itu, ucap Masperi, selain PT Sarana Pembangunan Riau sebagai pengelola tunggal Blok Langgak memproduksi sekitar 390 barel per hari sejak 2010, diharapkan bisa mengambil pengelolaan Blok Rokan.
"Kalau Blok Rokan berakhir kontraknya pada 2021 dari tangan Chevron. Yang jelas kita tunggu perkembangan seperti apa, sebelum kita masuk merebut Blok Langgak," tegasnya.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat menjadi wakil waktu itu, meminta pemerintah pusat dan PT Pertamina (Persero) supaya merealisasikan pengelolaan bersama Blok Siak dengan BUMD.
Dia mengatakan, pihaknya sudah sepakat menunjuk PT Riau Petroleum sebagai badan usaha yang akan dilibatkan dalam pengelolaan blok tersebut.
"Kami inginkan lebih dari 10 persen, tapi itu tergantung dengan pembahasan dan kesiapan para pemilik modal," katanya.
Direktur Hulu PT Pertamina M Husen berujar PT Pertamina Hulu Energi, anak perusahaan Pertamina secara resmi beroperasi setelah penyerahan tiga lapangan yakni Batang Siak, Lindai dan Menggala South Siak.
"Ini adalah momen yang sangat penting. Setelah pembahasan selama enam bulan, akhirnya Blok Siak berlokasi di Provinsi Riau ini telah resmi diambilalih pengelolaan oleh PHE Siak," katanya.
"Produksi dari Blok Siak saat ini mencapai kisaran 1.800 barel per hari. Dengan menguasai 100 persen Blok Siak terdiri dari tiga lapangan, diharapkan dapat berikan kontribusi dalam penambahan produksi PHE dan Pertamina," ujar dia.