Golkar Mengharamkan Mahar Pada Pilkada 2017

id golkar mengharamkan, mahar pada, pilkada 2017

Golkar Mengharamkan Mahar Pada Pilkada 2017

Pekanbaru (Antarariau.com) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya menyatakan tidak ada mahar politik dalam menetapkan bakal calon yang diusung untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017 mendatang.

"Untuk proses pencalonan tidak ada sepeser pun yang harus dibayar calon kepada DPP atau dewan pimpinan daerah. Kami sudah menyatakan Golkar mengharamkan mahar pada Pilkada 2017," kata Koordinator Wilayah Sumatera II Dewan Pimpinan Pusat Golkar Darul Siska, di Pekanbaru, Kamis (15/9) malam.

Darul ketika menyerahkan surat keputusan dukungan kepada calon untuk Pilkada Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menegaskan tidak ada mahar politik tersebut.

Partai Golkar untuk Pilkada Pekanbaru menetapkan mengusung pasangan Ramli Walid dan Irvan Herman, sedangkan untuk Kampar mengusung Aziz Zaenal dan Catur Sugeng Sutanto.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihaknya menyadari sukses Pilkada 2017 berkaitan dengan perhelatan serupa 2018 mendatang. Berlanjut pada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 bagaikan anak tangga, katanya lagi.

Karena itu, kata dia, Golkar serius mempersiapkan pilkada baik dari sisi rekrutmen, seleksi, dan proses penetapannya.

Menurutnya hal itu dilakukan dengan cermat mulai dari survei, dan sengaja membentangkan karpet merah untuk siapa saja yang akan dicalonkan.

"Hingga akhirnya dalam tahapan kami merasa calon sudah melalui proses karena sudah melakukan sosialisasi," ujar dia.

Ketua DPD Golkar Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan bahwa keputusan menentukan dua calon di atas sudah dibahas berkali-kali dengan ketua umum.

Dia menegaskan bahwa hasil itu adalah yang terbaik bagi Golkar.

"Sekarang tak ada lagi pertanyaan, mengingat yang penting bagaimana memenangkan calon. Kalau selama ini ada kubu-kubu, sekarang harus rekonsiliasi lalu konsolidasi langsung sampai ke tingkat paling bawah," ujar Gubernur Riau itu pula.

Saat ditanyakan kenapa penentuan dua pasangan calon itu tidak mengusung kader sendiri, dia mengatakan semuanya bisa maju.

"Tapi kenyataannya tidak semua mau maju dan itu sudah ditawarkan," ujar dia lagi.