Pekanbaru (Antarariau.com) - Pimpinan DPRD Riau menyatakan akan melakukan tes urine kepada seluruh perangkat dewan pascaditemukannya alat hisap sabu di ruang kontrol di lantai tiga, tepat di atas ruang paripurna gedung wakil rakyat itu oleh pihak Kepolisian Resor Pekanbaru, Rabu.
"Seluruhnya akan dites urine, Anggota Dewan dan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Dewan. Karena sekarang Badan Nasional Narkotika terkendala biaya maka sekarang kita bantu di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2016 ini," kata Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman di Pekanbaru, Rabu.
Sebelumnya Noviwaldy turut mendampingi Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Iwan Lesmana Riza dalam mwncari alat hisap sabu tersebut. Dia mengaku terkejut alat terlarang itu bisa masuk di gedung lancang kuning DPRD Riau.
Diakuinya di beberapa sudut ruangan gedung dewan sebelumnya dilengkapi CCTV, namun karena sedang ada perbaikan sehingga tidak aktif. Oleh karena itu pihaknya akan membicarakan ini dengan Sekretaris Dewan terkait pengamanan gedung.
"Kita akan panggil Setwan terkait ini, agar gedung ini di perketat pengamanannya dengan pemasangan CCTV di gedung rakyat ini, apalagi kalau sudah ada hasil penyeledikan pihak aparat terkait penemuan sabu-sabu itu," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Angota Komisi A DPRD Riau yang membidangi Hukum dan Pemerintahan, Sugianto. Terkait temuan tersebut harus ada tindak lanjutnya, dan harus ada pengeceka. Karena sebelumnya dewan juga sudah sepakat untuk melakukan tes urine.
Dia lebih lanjut sangat menyayangkan adanya temuan itu dan meminta kepada Sekwan untuk lebih memperketat penjagaan terhadap siapa saja yang memasuki gedung dewan tersebut. DPRD memang rumah rakyat tapi penjagaan juga tidak harus luput, apalagi saat ini lagi ada pengerjaan proyek toilet.
"Yang paling penting saat ini sekwan harus memperketat akses masuk ke sini. Setiap orang yang masuk baik siang maupun malam itu harus dicek, di kantor dewan yang lain pun seperti itu. " ungkapnya.