Pekanbaru (ANTARA) - Organisasi riset dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau menyarankan agar politisi senior yang kini masih menjabat sebagai legislator di DPRD Riau, Noviwaldy Jusman untuk mengundurkan diri karena sering mengalami gangguan kesehatan.
"Yang penting sebenarnya kesadaran dari yang bersangkutan. Bisa melakukan pengunduran diri karena sadar sudah tidak efektifdalam menjalankan tugas sebagai representasi rakyat," kata Koordinator Fitra Riau Triono Hadi kepada wartawan di Pekanbaru, Senin.
Sejatinya, Triono mengatakan jika kondisi kesehatan tidak mengganggu seorang legislator kehilangan jabatan. Menurut dia, telah ada mekanisme di tubuh partai untuk menggantinya dengan skema pergantian antar waktu (PAW).
Namun, dia kembali menyoroti jika Noviwaldy yang telah menjalani pengobatan hingga berbulan lamanya, alangkah baiknya partai mengambil kebijakan agar melakukan PAW.
"Otoritas PAW ada di partai, tentu dengan pertimbangan-pertimbangan dan kriteria umum maupun kriteria khusus partai. Ya, tentu partai akan mempertimbangkan, apakah penyakit yang diderita ada kemungkinan sembuh? Meskipun berbulan-bulan proses pengobatannya," ulasnya.
"Jika tidak ada kemungkinan sembuh normal sediakala, maka perlu untuk mempertimbangkan PAW," lanjut Triono.
Noviwaldy merupakan anggota DPRD Riau darifraksi Demokrat. Dia dikabarkan telah lama tidak menghadiri beragam agenda kegiatan di DPRD Riau karena sakit yang dideritanya.
Rekan Noviwaldy dari fraksi yang sama Agung Nugroho menjelaskan bahwa memang saat ini seluruh anggota lebih banyak bekerja di rumah atau work from home sesuai anjuran pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Riau.
Namun, dia membantah jika Noviwaldy tak lagi aktif. Dia mengatakan jika Noviwaldy masih cukup aktif di fraksi Demokrat, hanya saja jarang saat mengikuti agenda kunjungan ke luar kota.
"Aktif di fraksi tapi mungkin jarang ikut kunjungan keluar kota," jawab dia singkat.
Selain didera gangguan kesehatan, Noviwaldy juga tengah diterpa kasus hukum yang kini tengah ditangani Satreskrim Polresta Pekanbaru.
Baca juga: Riau defisit beras, Waka DPRD Riau sarankan lirik sagu sebagai alternatif
Baca juga: Anggota DPRD Riau : Tak pantas rumah penerima bantuan Pemko Pekanbaru dilabeli "keluarga miskin"
Berita Lainnya
Waduh, Rp16,7 M APBD tersedot untuk biaya kunker luar negeri DPRD Riau
13 July 2022 20:15 WIB
FITRA: Potensi realokasi anggaran Pemprov Riau antisipasi COVID-19 capai Rp356 miliar
30 March 2020 14:21 WIB
Waduh, Rp49 M APBD Riau untuk biayai Kunker luar negeri DPRD
04 July 2019 21:01 WIB
Fitra Riau Tawarkan Konsep Penyaluran ADK Berbasis SDA
17 October 2018 20:20 WIB
Fitra Minta Pemprov Riau Terbuka Soal Pengelolaan Blok Rokan
31 July 2018 19:25 WIB
FITRA Riau Dorong Transparansi di Kabupaten Kampar
12 February 2018 22:35 WIB
Perjalanan Dinas Wako Pekanbaru Menjadi Sorotan Langsung Fitra Riau
21 July 2017 22:00 WIB
FITRA: Biaya Plesiran Anggota DPRD Riau Mencapai Rp56,8 Miliar!!!
07 April 2017 15:00 WIB