Pekanbaru (Antarariau.com) - DPRD Riau mengapresiasi pemerintah provinsi setempat dan instansi lainnya yang dinilai telah berhasil dalam upaya pemadaman titik api dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sehingga daerah "Bumi Lancang Kuning" ini bebas asap beberapa hari belakangan.
Wakil Ketua DPRD Riau, Manahara Manurung dalam Sidang Pembukaan masa kerja setelah reses di Pekanbaru, Kamis mengatakan banyak titik api yang muncul dalam beberapa hari belakangan sehingga menimbulkan kabut asap. Namun pada Rabu (31/8) kemarin udara kembali cerah dan Riau bebas dari asap .
"Ini berkat kerja keras Pemprov Riau, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Aparat TNI dan Polri yang tidak mengenal rasa lelah," katanya dalam sidang yang juga dihadiri Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman serta 38 anggota dewan.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya tetap kembali mengajak dan mengimbau masyarakat dan komponen yang ada di Provinsi Riau bersama-sama bertekad bulat dan berupaya keras agar tidak lagi terjadi kebakaran hutan. Karena sebagaimana diketahui sangat banyak kerugian baik materi maupun non materi, tidak saja bagi umat manusia namun juga bagi makhluk hidup lainnya yang berada di kawasan hutan hutan tersebut.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi menyatakan sejak Rabu (31/8) sore titik panas sudah nihil. Pada Kamis ini potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang cukup besar terjadi hingga akhir pekan ini di Provinsi Riau.
"Untuk Riau bagian Timur, Selatan, dan Utara, hujan terjadi pada pagi, siang dan sore hari. Sedangkan bagian Barat dan Tengah pada siang, sore dan malam hari. Itu kami perkirakan dalam tiga hari kedepan," ucapnya.
Dalam tiga hari terakhir, sebagian wilayah di Riau terutama kabupaten/kota rawan terbakar baik hutan dan lahan diguyur hujan seperti Rabu (31/8). Kondisi cuaca seperti ini, dinilai pihaknya sangat membantu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan karena 49 persen atau 4,36 juta hektare dari total 8,9 juta hektare luas wilayah daratan di provinsi ini merupakan gambut.
"Untuk titik panas baik di Riau maupun di Sumatera dengan tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan, kembali dinyatakan nihil," kata Slamet.