Gubri Ingin Maksimalkan Runway 2600 Meter Di Bandara SSK II

id gubri ingin, maksimalkan runway, 2600 meter, di bandara, ssk ii

Gubri Ingin Maksimalkan Runway 2600 Meter Di Bandara SSK II

Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman ingin mencontoh Bandara Internasional Adi Sumarmo di Kota Surakarta atau Solo dalam melepas puluhan ribu calon haji (calhaj) setiap tahun, walau landasan pacu cuma 2.600 meter.

Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus di Pekanbaru, mengaku, pernyataan itu pernah disampaikan kepala daerah tersebut dalam sebuah kesempatan.

"Pak gubernur melihat, di Solo kok bisa. Runway cuma 2.600 meter, tapi bandara tersebut bisa diterbangi pesawat Airbus A330. Jadi, dia (Airbus A330) bisa bawa haji. Kan arahnya kesana," ucap dia.

Pihaknya sebagai pengelola bandara setempat, lanjutnya, sudah menargetkan agar pada tahun 2017 bandar udara terletak di Pekanbaru atau ibu kota Provinsi Riau tersebut, bisa menjadi pelaksanaan embarkasi haji antara.

Seperti diketahui, runway 2.600 meter belum bisa difungsikan karena menghadapi beberapa kendala seperti pembebasan lahan warga untuk menempatkan peralatan kelengkapan navigasi bandara.

Hingga kini, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II masih mengoperasikan landasan pacu dengan panjang 2.240 meter dan lebar 45 meter serta baru sanggup menerbangkan tipe pesawat Airbus A320 seri atau Boieng 737 seri.

"Untuk peningkatan peralatan navigasi terutama instrumen sistem pendaratan, saat ini masih dalam proses. Lalu turning area terletak pada bagian ujung landasan pacu, agar pesawat lebih leluasa melakukan putaran belum dikerjakan," rincinya.

Terakhir, terangnya, jika ingin bandara Pekanbaru didarati atau diterbangi tipe pesawat Airbus A330, maka landasan pacu harus dilakukan overlay atau pengerasan sepanjang 2.600 meter.

"Harus di overlay lagi, kalau untuk diterbangkan pesawat A330. Walau nanti dengan kapasitas sangat restricted (terbatas) sekali,"

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pertengahan tahun ini menyebut, pemerintah provinsi telah siap diverifikasi sebagai embarkasi haji antara tahun 2017 dan embarkasi induk tahun 2018.

Persiapan teknis telah dilakukan pihaknya seperti pada bidang perhubungan, persiapan asrama penginapan jamaah calon haji, transportasi, kesehatan dan imigrasi.

"Insya Allah, tahun 2017 daerah kita sudah resmi sebagai embarkasi haji antara. Dalam waktu dekat menteri agama serta tim teknis dari pusat, akan melakukan kunjungan ke Pekanbaru untuk melihat dan melakukan verifikasi," katanya.

Dia menjelaskan, para jemaah calon haji di Riau direncanakan sudah bisa terbang dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, lalu transit di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam tanpa harus menginap.

"Selama ini, pemerintah kabupaten/kota harus mengalokasikan biaya penerbangan jemaah calon haji dari Pekanbaru menuju Batam. Dengan adanya embarkasi haji antara di Pekanbaru, maka akan menghemat biaya," terang Andi, sapaan akrabnya.