Pekanbaru (Antarariau.com) - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru dalam dua hari terakhir pada Senin pagi terpantau berkurang drastis pasca di hujan merata mengguyur ibu kota Provinsi Riau itu.
"Hujan pagi ini membantu sekali mengurangi kabut asap di Pekanbaru. Jarak pandang membaik dan udara menjadi segar kembali," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada Antara di Pekanbaru.
Dia mengatakan, selain Pekanbaru, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga terjadi tidak merata di wilayah Pelalawan dan Kampar. Menurutnya, potensi hujan sebenarnya sudaj cukup bagus. Namun, ada gangguan Siklon Tropis Utara sehingga hujan belum maksimal.
"Kita lihat perkembangannya dua hingga tiga hari mendatang," lanjutnya.
Informasi yang diperoleh dari Satuan tugas siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Riau, jarak pandang pada pukul 09.30 WIB sekitar 7.000 meter. Jarak pandang tersebut jauh lebih membaik dibanding pada pagi pukul 07.00 WIB yang sempat berkisar 500 meter.
Pasca diguyur hujan, udara di Pekanbaru menjadi lebih segar. Berbeda dibanding pagi tadi yang tercium aroma asap Karhutla, terutama di Kecamatan Tampan, atau perbatasan Pekanbaru-Kampar.
Meski begitu, Satgas udara siaga darurat Karhutla pada pagi ini masih terus melanjutkan operasi pengeboman air ke sejumlah titik api di wilayah Rimbo Panjang, Kampar. Titik api yang berada di wilayah itu merupakan penyebab kabut asap yang menyelimuti Pekanbaru dalam dua hari terakhir.
Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi mengatakan Satgas udara akan fokus pemadaman di wilayah tersebut hingga tuntas hari ini.
"Harus segera diatasi karena asap yang berasal dari wilayah itu berpotensi mengganggu penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru," tegas Danlanud yang juga menjabat Satgas udara siaga darurat Karhutla Riau.
Informasi yang diperoleh, Satgas menerbangkan dua helikopter jenis MI-8 ke Rimbo Panjang untuk proses pemadaman. Senin ini merupakan hari yang ketiga heli yang mampu mengangkut 5 ton air itu beroperasi di wilayah tersebut.
Satelit Terra dan Aqua pukul 07.00 WIB pagi ini memantau 104 titk api yang menyebar di tujuh Kabupaten dan Kota di Riau. Keberadaan titik api tersebut merupakan yang paling banyak selama Agustus 2016 ini.
Mayoritas titik api yang terpantau hari ini terkonsentrasi di Rokan Hilir dengan 78 titik. Selanjutnya Siak 13 titik, Kampar dan Bengkalis masing-masing empat titik, Rokan Hulu dua titik serta Indragiri Hulu dan Dumai satu titik.
Berita Lainnya
Sempat Diguyur Hujan, Kualitas Udara Riau Mulai Membaik
30 August 2016 15:34 WIB
Sempat Diguyur Hujan, Titik Panas Riau Alami Penurunan
19 August 2016 20:34 WIB
Ciptakan hujan buatan, BPBD Riau semai 500 kg garam di Siak dan Pelalawan
10 October 2023 11:26 WIB
Karhutla Riau - Udara Riau membaik setelah turun hujan
24 September 2019 11:01 WIB
Karhutla Riau - Sebagian daerah diguyur hujan, kepekatan asap sedikit berkurang
23 September 2019 17:15 WIB
Karhutla Riau - Siswa kembali bersekolah di Siak, hujan juga sudah turun
23 September 2019 15:47 WIB
Karhutla Riau - Pekanbaru berasap pekat saat Presiden Jokowi shalat minta hujan
17 September 2019 10:10 WIB
Karhutla Riau - Dua pesawat cassa TNI AU disiapkan untuk operasi hujan buatan
14 September 2019 13:00 WIB