Nella Marni
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Federasi Serikat Pekerja Perkebunan dan Pertanian - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPPP-SPSI) Riau mendatangi gedung DPRD untuk menuntut peningkatan pelayanan kesehatan yang dinilai selama ini masih buruk.
"Kedatangan kami kesini menuntut masalah pelayanan kesehatan, awal mulanya kami sebagai pekerja ini ditanggung oleh perusahaan 100 persen. Tetapi semenjak ada kebijakan pemerintah untuk mewajibkan daftar ke BPJS, kami menjadi bayar iuran BPJS," ujar Ketua DPD FSPPP-SPSI Riau, A.H Dalimuntie, usai unjuk rasa di DPRD Riau, Rabu.
Kemudian dikatakannya, pihaknya sebagai pekerja bukan menentang dan tidak menerima kebijakan diadakanya BPJS, akan tetapi pelayanan yang diberikan jauh lebih buruk ketimbang dari perusahaan.
"Kita sebagai negara yang baik bukannya menolak kebijakan BPJS. Kalau dulu pekerja kami itu, kalau ada yang sakit langsung diantar oleh pihak perusahaan ke rumah sakit. Tetapi sekarang mereka yang langsung pergi ke rumah sakit itu," ungkapnya lagi.
Selanjutnya, terkadang beberapa pelayanan kesehatan memanfaatkan pekerja yang sakitnya ringan. Karena menurutnya itu bisa mendatqngkan keuntungan malah diambilnya, tetapi ketika sakit berat malah dikasihkannya pada yang lain.
"Yang lebih parahnya, mereka merujuk ke rumah sakit yang lain, tetapi tidak dipastikan dulu apakah disana ada kamar yang kosong. Rupanya tidak ada kamar yang kosong, akhirnya pekerja kami mati ditengah jalan saja," tutur Dalimuntie kepada awak media.
Lalu jelasnya, pihaknya juga meminta kepada Gubernur Riau untuk mengembalikan rumah sakit Petala Bumi kepada pekerja, karena semulanya RS tersebut didirikan dari uang buruh.
"Rumah Sakit Petala Bumi kan dibangun oleh jamsostek dengan menggunakan dana para pekerja, seharusnya pemerintah memberikan rumah sakit khusus untuk para pekerja, bukan untuk pekerja yang berikan RS untuk pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, pimpinan DPRD Riau yaang saat itu menyambut para Demonstran berjanji akan menindak lanjuti permintaan para pekerja tersebut.
"Kami mengapresiasi buruh yang datang dengan mengutarakan aspirasinya dengan sangat tertib dan terkordinir dengan baik, Mereka menyampaikan pelayanan bpjs sangat buruk,sehingga perlu pembenahan. Tidak ada satu alasan apapun bagi pihak rumah sakit untuk menolak pasien,"kata Noviwaldy Jusman
Terkait permintaan mereka untuk meminta rumah sakit Petala bumi untuk dijadikan rumah sakit pekerja, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait.
" Kuhsus untuk rumahsakit petala bumi yang semula diperuntukan untuk tenaga kerja, diminta agar dikembalikan kembali,saya sepakat dan akan berkordinasi dengan komisi E DPRD Riau. Minggu depan kami akan panggil rumah sakit petala bumidinas kesehatan dan spsi untuk melakukan rapat kerja," tutur politisi Demokrat ini.
Para pendemo tersebut tidak hanya datang ke DPRD Riau saja, tetapi ada juga yang datang ke kantor Gubernur, dan BPJS untuk menuntut pelayanan kesehatan.
Berita Lainnya
KSPI Riau demo tuntut kenaikan upah
22 November 2021 19:02 WIB
Tuntut pembebasan terdakwa Karhutla, massa demo PN Tembilahan
27 February 2020 18:40 WIB
Tuntut tahan Plt Bupati, ribuan warga Bengkalis demo Mapolda Riau
18 February 2020 15:44 WIB
Pengurus RT/RW Pekanbaru demo tuntut insentif yang nunggak tiga bulan
22 January 2020 15:41 WIB
Pengusaha Gelper tuntut legislator perjuangkan kesejahteraan masyarakat
05 September 2019 21:39 WIB
Puluhan Mahasiswa Inhil Kembali Demo Tuntut Kenaikan Harga Kelapa
26 November 2018 20:50 WIB
Ribuan Buruh RAPP Demo Tuntut Peninjauan Ulang Permen LHK
23 October 2017 14:40 WIB
Tuntut Kesejahteraan, Ratusan Nelayan Gelar Demo Di Monas
11 July 2017 11:10 WIB