Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau menyebut PT Hebei Hanjing Investment sedang melirik investasi 27 ribu hektar perkebunan karet di Kabupaten Kuansing Provinsi Riau.
"PT Hebei Hanjing Investment merupakan perusahaan dari Cina mereka tertarik untuk berinvestasi di Kuansing ada 27 ribu hektar pohon karet tua siap replanting," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau, Ismaili Fauzi kepada Antara di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan kedatangan pihak perusahaan tersebut sudah10 hari di Provinsi Riau dan tertarik di bidang karet tua untuk dijadikan palet, selain Kabupaten Kuansing mereka meninjau beberapa lokasi yakni Kota Dumai, Kabupeten Siak, Kabupaten Pelalawan untuk melihat kawasan industri di wilayah tersebut.
"Komisaris dari Perusahaan tersebut sangat serius dan kita fasilitasi mereka selama sepuluh hari ini, kita siapkan mobil dan kita dampingi mereka meninjau beberapa lokasi," katanya pula.
Ia bercerita awal ketertarikan perusahaan tersebut untuk berinvestasi karena saat pihaknya berkunjung ke Kota Nanning, di Negara Cina dalam rangka promosi provinsi setempat.
"Waktu kita ekspo di Naning di Cina, saya presentasi menjual keunggulan dan peluang investasi di daerah kita pada 2015 dan sekarang mereka baru datang," ujarnya lagi.
Ia menekankan bahwa promosi di dunia internasional sangat penting untuk menggaet investor yang hadir.
"Itu artinya promosi sangat penting sekali kalau kita ingin mereka kenal dan tahu tentang kita, kita tentu harus bicara tentang Riau," kata membahkan.
Ia mencontohkan Investasi yang masuk di Provinsi Jawa Timur sangat besar sampai Rp185 triliun karena mereka mengalokasikan anggaran promosi sebesar Rp11 miliar.
"Biaya untuk promosi yang mereka keluarkan besar, Kepala BPMPD juga berputar menggaet investor di dunia internasional,"ujarnya lagi.
Perusahaan skala besar tersebut, kata dia, juga tertarik untuk berinvestasi pada smelter timah.
"Saya hubungi Sekretaris Daerah supaya dapat sampel timah yang di Meranti itu kadar timah 99.4 persen terbaik di Indonesia," katanya lagi.
Dikatakannya PT Henjei Hanjing Investment selain di daerah setempat juga telah berinvestasi di Provinsi Sulawesi pada sektor perindustrian baja mencapai 15 juta US dolar. (Diana Syafni)