Pekanbaru, (Antarariau.com) - Manajemen Universitas Jambi, mewacanakan selama tahun 2016 pengalokasian anggaran sebesar Rp500 juta untuk mendukung kegiatan pengembangan sejumlah program unggulan antara lain pengelolaan media centre.
"Pengelolaan media centre tersebut diperlukan sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan Universitas Jambi world class university enterprenuer," kata kata Akbar Kurnia Putra SH, MH, Koordinator Pusat Dokumentasi, Informasi, Keluhan dan Hubungan Masyarakat (PDIK Humas) Univiersitas Jambi, dihubungi Jumat.
Menurut Akbar, besaran anggaran program 2016 itu juga mendanai pembuatan aplikasi pintar berbasis ios dan android, kemudian pengelolaan majalah kampus terbitan per tiga bulanan, hingga integrasi penjadwalan seluruh rutinitas rektorat.
Ia mengatakan, alokasi anggaran sebesar Rp500 juta tersebut masih menunggu pengesahan pada Pagu anggaran Universitas Jambi, namun sejumlah kegiatan persiapan sudah dimulai kendati Unja masih berstatus Satker.
"Sampai kini Unja masih berstatus Satker dan belum sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang diusulkan ke Dirjen Dikti, sehingga anggaran pengembangan perguruan tinggi ini masih menunggu putaran APBN," katanya.
Bagian dari besaran anggaran Rp500 juta itu, juga mendanai pembelian alat tulis kantor, belanja barang dan jasa serta perjalanan dinas.
Bersamaan dengan pengalokasian anggaran tersebut, katanya lagi, Unja sekaligus kini juga mematangkan penyusunan Organisasi Tata Kelola (OTK) perguraan tinggi negeri ini.
Sejak berdirinya Universitas Jambi pada tahun 1963 sampai tahun akademik 2006/2007 ini, Universitas Jambi telah memiliki 22 (dua puluh dua) Program Studi Jenjang Sarjana (S1), 10 (sepuluh) Program Studi Jenjang Diploma (D2 dan D3) dan 4 (empat) Program Studi Jenjang Magister (S2) serta 4 (empat) Program Studi pada Program Ektensi (S1).
Pada tahun 2001 itu juga dibuka Program Studi S2 Magister Manajemen (SK Dirjen Depdiknas RI No.51/DIKTI/Kep/2001) dan Program Studi S2 Magister Ekonomika Pembangunan (MEP) (SK Dirjen Depdiknas RI No.2298/D/T/2001). Unja memiliki 2.000 staf pengajar berasal dari pegawai tetap dan non pegawai tetap, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 25 ribu.