Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tenaga Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru mengatakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2016 pemuda dituntut menjadi lebih baik dalam menata dan menyiapkan diri menjadi pribadi yang berkarakter dan mempunyai ilmu pengetahuan.
"Hari pendidikan sebagai renungan bagi diri kita baik sebagai sosok seseorang pendidik formal sperti guru, dosen maupun instruktur lembaga maupun sebagai pendidikan non formal," kata dosen FKIP, DR Mariana di Pekanbaru, Rabu
Menurut mariana, sebagai makhluk sosial baik pribadi orang tua maupun semua kita adalah pendidik. Karena seorang pendidik bukan hanya bertanggung jawab terhadap pemahaman sesuatu yang diajarkannya, tetapi lebih kearah bertahan hidup dan karakter peserta didiknya.
Apalagi katanya, mendidik tidak bisa secara langsung dalam mengubah paradigma peserta didik. Tapi butuh proses yang kontinu dan berkesinambungan dan butuh monitoring evaluasi yang terukur.
Dengan adanya panutan buat generasi penerus bangsa dalam semangat hari pendidikan harus di pandang sebagai semangat menuju perubahan kearah yang lebih baik. Dikarenakan saat ini peluang dan kesempatan untuk menimba ilmu sudah sangat terbentang luas.
Oleh karena itu, generasi muda harus mampu memanfaatkan kesempatan yang ada, jangan terbuai dengan manisnya masa muda karena saat tersadar kesempatan itu sudah terlewat jauh dan tidak bisa kembali lagi.
Apalagi katanya, masa kecermerlangan ilmu pengetahuan seperti saat ini adalah impian bagi para pejuang pendidikan sperti Budi Utomo, KH. Ahmad Dahlan dan lain-lain.
Disamping itu, semangat hari pendidikan nasional seharusnya mampu menggeliatkan generasi muda sebagai evaluasi kiprahnya di dunia pendidikan.
"Kenapa hardiknas di peringati setiap tahun agar semangat itu terus terbarui secara kontinu," ujarnya.
Bahkan peduli terhadap pendidikan diri sendiri pun adalah semangat dari generasi.
Pilar pendidikan terpenting itu adalah karekter, jika pilarnya sudah dan benar niscaya semua akan terwujud seperti yang kita impikan. (Novri Yanti)