Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyatakan telah menerima 25 kasus pengaduan konsumen sejak Januari hingga April 2016.
"Dalam empat bulan sudah ada 25 kasus pengaduan konsumen yang masuk kepada kami," ucap Ketua BPSK Pekanbaru Azrial di Pekanbaru, Senin.
Azrial mengatakan kasus pengaduan yang masuk ini bukan hanya dari dalam Kota Pekanbaru saja, akan tetapi berasal dari kabupaten yang ada di Provinsi Riau. Misalkan Dumai, Siak, Kampar, Pelalawan dan sebagainya.
"Kami tetap melayani walau kami BPSK Kota Pekanbaru," urainya.
Apalagi saat ini di Riau baru ada dua Kantor BPSK, dimana Pekanbaru yang tertua sudah memasuki periode kedua.
"Walau mereka berasal dari luar kota kami tetap melayani penyelesaian kasusnya," tutur Azrial.
Ia mengatakan hingga kini dari 25 kasus yang diterima BPSK, sebayak 23 sudah dalam proses penyelesaian, sementara tiga lagi sedang dalam daftar penunjukan majelis.
"Penyelesaian yang dilakukan bisa mediasi dan arbritase," tuturnya.
Azrial menjelaskan penyelesaian cara mediasi maksudnya kedua belah pihak didorong dan difasilitasi untuk berdamai dengan menyepakati sejumlah ganti rugi yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen.
Waktu yang digunakan untuk penyelesaiannya lebih cepat, tidak meski 21 hari kerja sesuai aturan UU Nomor 8 Tahun 1999.
Sementara jika tidak bersedia dimediasi maka Majelis BPSK atas dasar penunjukan majelis arbiter oleh para pihak akan melakukan abritase.
"Selama ini penyelesaian kasus diantara keduanya hampir berimbang," terangnya lagi.
Azrial menambahkan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya jumlah kasus yang masuk ke Kantor BPSK trennya terus meningkat.
Ini terbukti dari jumlah kasus tahun 2015 yang masuk mencapai 82 pengaduan. Sementara tahun sebelumnya masih sekitar 50-an.
"Tahun ini diperkirakan hingga akhir tahun masih akan meningkat kurang lebih seperti tahun lalu," tegasnya.
Januari-April 2016, BPSK Pekanbaru Sudah Terima 25 Kasus Pengaduan Konsumen
.jpg.webp)
