Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Sebanyak 189 bidan yang berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, mendapat tugas di seluruh kecamatan untuk memberikan pelayan kepada masyarakat.
"Bidan itu diterjunkan agar bisa membantu memberikan pelayanan kesehatan secara optimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi Reza Tjahyadi di Teluk Kuantan, Rabu.
Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan kebutuhan, jumlah bidan itu masih minim, namun untungnya ada bidan yang di tugaskan berbekal Surat Keputusan Bupati yang ditempatkan di sejumlah desa.
Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki 242 desa, selayaknya sebanyak desa tersebut ditugaskan bidan untuk melayani pasien sehingga masyarakat tidak terlalu repot mencari bidan kedesa lain untuk meminta perobatan apalagi dengan kondisi ibu yang lagi hamil maupun jelang melahirkan.
"Namun jumlah tersebut semakin berkurang, karena berbagai alasan yang diajukan bidan desa untuk pindah," sebutnya.
Banyak bidan desa yang pindah mengikuti suami, sehingga bidan desa berstatus PTT berkurang, karena mereka dikontrak pusat sementara kedepannya bidan itu bakal diangkat menjadi PNS.
"Dengan demikian Instansi terkait akan mengusulkan perlu penambahan bidan PTT ke pusat," ujarnya.
Program satu desa satu bidan itu sudah nasional, bahkan sejumlah kabupaten di Riau mereaisasikan program itu, sehingga kesehatan ibu dapat terjamin karena mudah meminta pelayanan kesehatan.
Salah satu warga Kuantan Singingi Hendra menyebutkan, sebaiknya program satu desa satu bidan diwujudkan dengan baik, karena letak antar desa sangat jauh sehingga pelayanan kesehatan kurang optimal.
"Bukan saja satu bidan tetapi juga ditambah satu perawat dan setiap pustu ada Dokter Umumnya," terangnya.
Menurutnya, jika hal ini berhasil maka pelayanan kesehatan di Kuantan Singingisemakin baik dan optimal, Bidan PNS di tugaskan di daerah terpencil untuk membantu. (ADV)
189 Bidan PTT Bertugas Untuk 242 Desa di Kuansing
