Operasi Simpatik Polres Kuansing Tilang 360 Kendaraan, 520 Pengemudi Ditegur

id operasi simpatik, polres kuansing, tilang 360, kendaraan 520, pengemudi ditegur

Operasi Simpatik Polres Kuansing Tilang 360 Kendaraan, 520 Pengemudi Ditegur

Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Jajaran Kepolisian Resor Kuantan Singingi, Provinsi Riau menggelar operasi simpatik tahun 2016 dengan menemukan 880 kasus pelanggaran lalu lintas.

"Kami mencatat 360 kendaraan ditilang dan 520 pengemudi mendapat teguran," kata Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Edy Sumardi P, SIk di Teluk Kuantan, Rabu.

Kapolres AKBP Edy Sumardi mengatakan, kegiatan ini penting agar pengguna jalan lebih mentaati aturan berlalu lintas sehingga potensi lakalantas dan pelanggaran hukum bisa diminimalisir, namun demikian jika terdapat warga yang tidak mengindakan imbauan untuk taat hukum akan ditinda tegas.

Masyarakat diharapkan setelah operasi digelar sebaiknya tetap mentaati aturan yang ada, karena dengan tingginya kesadaran pengguna jalan akan kedisiplinan membawa daerah ini lebih baik.

"Semua berjalan dengan sukses kegiatan yang dilaksanakan," sebut Kapolres AKBP Edy Sumardi.

Kapolres AKBP Edy Sumardi berharap pengertian dari semua lapisan masyarakat, bahwa dijalan raya tetap berhati - hati, tidak melebihi kecepatan berlalu lintas normal yang justru berdampak berbahaya bagi pengemudi.

Kanit Patroli Ipda Yuhelmi menambahkan, operasi simpatik berakhir, sejumlah pemilik kendaraan banyak diberikan teguran agar taat berlalulintas.

"Kegiatan bagi-bagi bunga juga dilakukan," ujarnya.

Pemberian bunga ujarnya, dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada masyarakat yang telah taat berlalu lintas, selain memberikan helm SNI untuk pengendara sepeda motor yang berboncengan.

Salah seorang warga Teluk Kuantan Suhen menyebutkan, dengan adanya operasi simpatik yang digelar pihak kepolisian akan mendorong semangat masyarakat untuk taat aturan kedepannya.

"Saya berharap kegiatan dilakukan secara rutin, bahkan diberikan pengertian dan sosialisasi," ujarnya.

Menurutnya, banyak warga yang berada diluar pusat perkotaan yang tidak mengerti aturan berlalulintas, karena itu sebaiknya program sosialisasi terus dilakukan hingga ke pelosok desa, tidak hanya pada saat razia jalan raya itu saja. (ADV)