Pekanbaru, (Antarariau.com)- Produk olahan perikanan di Provinsi Riau perlu meningkatkan daya saing dari segi rasa, kualitas, kemasan agar dapat dipasarkan secara nasional maupun global.
"Ini merupakan salah satu program yang kami kembangkan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Kita ingin produk olahan perikanan ini dapat masuk dalam pasar nasional dan ASEAN," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau, Tien Mastina di Pekanbaru, Jumat.
Dia mengatakan, melihat tingkat kesiapan sektor perikanan dalam menghadapi MEA, perlu semua pihak besinergi sehingga target pencapaian. Indikator kerja utama di provinsi harus terus ditingkatkan bersama-sama dengan kabupaten kota.
Untuk mewujudkan hal itu, instansinya akan melakukan pembinaan melalui berbagai kegiatan dimana para pelaku usaha olahan perikanan dikumpulkan kemudian dilakukan wacana pembinaan dan sosialisasi. Untuk level pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah akan diupayakan produk yang dihasilkan tersebut berdaya saing dari segi kualitas.
Salah seorang pelaku UMKM produk olahan ikan, Wati mengatakan Kementrian Kelautan dan Perikanan dibawah dinas terkait sering melakukan pelatihan dan sosialisasi diantaranya bentuk pengolahan ikan, sanitasi, penentuan kedaluwarsa, informasi kandungan gizi dan lain sebagainya. Dia sendiri membuat produk olahan salai lele, peyek lele, abon lele, nuget lele dan keripik kulit lele.
"Sampai saat ini produk yang kami olah sudah dipasarkan keluar provinsi sebagai oleh-oleh perikanan khas melayu," ujarnya.
Ketika ditanya kesiapan menghadapi MEA pelaku UMKM tersebut menyatakan jika didukung pemerintah akan siap tingkatkan daya saing dan pasarkan olahan perikanan. Terkait keuntungan dari produksi produk tersebut pelaku UMKM menyebutkan bisa mencapai 10 juta perbulan.
Tingkatkan Daya Saing, DPK Riau Kembangkan Produk Olahan Ikan UMKM
