Pekanbaru, (Antarariau.com) - Jajaran Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyelidiki peristiwa penyerangan sebuah pos lalu lintas (Pos Lantas) di Jalan Riau Ujung yang dilakukan oleh setidaknya 10 orang tidak dikenal (OTK).
"Para pelaku menyerang dan menghancurkan kaca di Pos Lantas tersebut dengan menggunakan kayu," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono dihubungi Antara di Pekanbaru, Sabtu pagi.
Putut mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (20/2) itu berawal ketika dua orang anggota polisi yakni Brigadir Riko dan Brigadir Kepala (Bripka) Agus yang sedang piket didatangi 10 pelaku.
Tanpa basa-basi, pelaku yang mengendarai lima motor dan mengenakan jaket lengkap dengan helm langsung meneriaki kedua polisi yang bertugas.
"Mana polisi yang tadi sore," ujar Putut menirukan suara para pelaku saat kejadian tersebut.
Karena tidak mengerti apa yang diucapkan para pelaku yang saat itu lengkap membawa kayu, polisi lantas mengatakan tidak mengetahuinya, lantaran mereka baru saja datang.
Tidak senang mendapat jawaban tersebut, seluruh pelaku dengan bringas lantas merusak pos dengan cara memecahkan kaca. "Tidak hanya itu, pelaku turut merampas HT (Handy Talky) dan telepon seluler milik Bripka Agus," ujarnya.
Mendapat perlakuan seperti itu, Brigadir Riko selanjutnya meminta bantuan ke Mapolsek Payung Sekaki yang berjarak beberapa puluh meter dari lokasi kejadian.
Saat petugas piket dari Mapolsek keluar, seluruh pelaku lantas melarikan diri dan dengan arogan mengancam dan menunjuk-nunjuk ke arah polisi.
Putut mengatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki para pelaku dan motif penyerangan tersebut. Lebih lanjut, ia enggan berspekulasi terkait siapa pelaku penyerangan itu. "Kita masih dalami motifnya," tutupnya.
"Para pelaku menyerang dan menghancurkan kaca di Pos Lantas tersebut dengan menggunakan kayu," kata Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono dihubungi Antara di Pekanbaru, Sabtu pagi.
Putut mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (20/2) itu berawal ketika dua orang anggota polisi yakni Brigadir Riko dan Brigadir Kepala (Bripka) Agus yang sedang piket didatangi 10 pelaku.
Tanpa basa-basi, pelaku yang mengendarai lima motor dan mengenakan jaket lengkap dengan helm langsung meneriaki kedua polisi yang bertugas.
"Mana polisi yang tadi sore," ujar Putut menirukan suara para pelaku saat kejadian tersebut.
Karena tidak mengerti apa yang diucapkan para pelaku yang saat itu lengkap membawa kayu, polisi lantas mengatakan tidak mengetahuinya, lantaran mereka baru saja datang.
Tidak senang mendapat jawaban tersebut, seluruh pelaku dengan bringas lantas merusak pos dengan cara memecahkan kaca. "Tidak hanya itu, pelaku turut merampas HT (Handy Talky) dan telepon seluler milik Bripka Agus," ujarnya.
Mendapat perlakuan seperti itu, Brigadir Riko selanjutnya meminta bantuan ke Mapolsek Payung Sekaki yang berjarak beberapa puluh meter dari lokasi kejadian.
Saat petugas piket dari Mapolsek keluar, seluruh pelaku lantas melarikan diri dan dengan arogan mengancam dan menunjuk-nunjuk ke arah polisi.
Putut mengatakan bahwa pihaknya masih terus menyelidiki para pelaku dan motif penyerangan tersebut. Lebih lanjut, ia enggan berspekulasi terkait siapa pelaku penyerangan itu. "Kita masih dalami motifnya," tutupnya.
